Kabar24.com, PEKANBARU—Pemerintah Riau meminta pelaku usaha perkebunan menciptakan produk baru dari industri hilir kelapa sawit yang mampu memberikan multiplier effect besar kepada masyarakat.
Arsyadjuliandi Rachman, Pelaksana Tugas Gubernur Riau, mengatakan selama ini produk industri hilir kelapa sawit masih berupa minyak goreng, kernel dan pellet agro industri. Padahal, limbah kelapa sawit dapat dimanfaatkan industri hilir sebagai sumber energi pembangkit listrik yang dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar.
“Kalau saja ada 100 perusahaan kelapa sawit yang dapat mengolah limbah kelapa sawit menjadi 1 megawatt listrik, maka akan ada tambahan pasokan listrik 100 megawatt yang dapat menutupi kekurangan listrik di Riau,” katanya di Pekanbaru, Selasa (16/12/2014).
Arsyadjuliandi menuturkan pemerintah provinsi terus meningkatkan infrastruktur penunjang investasi, seperti perbaikan pelabuhan di Dumai, Kawasan Industri anjung Buton, Kawasan Ekonomi Kuala Enok, dan sejumlah jalan, serta jembatan yang menghubungkan antardaerah di Riau.
Menurutnya, pelaku usaha perkebunan juga harus melaksanakan usahanya secara berkelanjutan, karena sektor tersebut telah menjadi andalan nasional. Apalagi, saat ini lebih dari 1 juta kepala keluarga di Riau menjadikan perkebunan sebagai mata pencarian utamanya.
“Kalau satu kepala keluarga memiliki empat orang anggota keluarga, artinya ada sekitar 4 juta masyarakat Riau yang bergantung pada sektor perkebunan. Jumlah tersebut lebih dari separuh jumlah total penduduk Riau saat ini,” ujarnya.
.jpg?w=348&h=261)
