Bisnis.com, JAKARTA-- Suara Partai Golkar, pada pemilu yang akan datang diyakini akan merosot sekitar 10%, jika konflik internal di Partai Golkar, tidak segera diselesaikan.
Selain itu, Golkar juga akan menjadi partai papan tengah pada pemilu yang akan datang jika tidak ada rekonsiliasi antara Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie alias Ical maupun kubu Agung Laksono.
Penegasan tersebut disampaikan Juru Bicara Poros Muda Partai Golkar, Andi Sinulingga dalam siaran pers kepada Bisnis di Jakarta, Minggu (14/12).
"Jika kedua belah pihak, hanya bersandar pada legalitas hukum semata, maka siapapun yang menang akan sangat sulit untuk bisa bertahan dengan perolehan suara 14% pada pemilu 2019, bahkan bisa merosot sampai dengan dibawah 10%," tuturnya.
Menurut Andi, rekonsiliasi antara kubu Ical dan Agung Laksono tersebut sangat diperlukan, jika Partai Golkar ingin bertahan menjadi partai papan atas pada pemilu 2019 nanti dan mempertahankan generasi Partai Golkar berikutnya.
"Karena itulah rekonsiliasi merupakan hal yang mutlak diperlukan dan karenanya pula dibutuhkan kebesaran jiwa dari kedua belah pihak demi masa depan organisasi yang lebih baik," tukas Andi.
KISRUH GOLKAR: Ical & Agung Diminta Berdamai
Suara Partai Golkar, pada pemilu yang akan datang diyakini akan merosot sekitar 10%, jika konflik internal di Partai Golkar, tidak segera diselesaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sholahuddin Al Ayyubi
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
4 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu