Bisnis.com, JAKARTA – Museum Taman Prasasti, salah satu museum yang bernaung di bawah Museum Sejarah Jakarta (MSJ), menggelar festival sejarah bertajuk Jakarta Historical Festival 2014 pada 12 Desember - 14 Desember untuk mengenalkan museum ke kalangan usia dini.
Khasirun, Staf Koleksi & Preparasi MSJ, mengatakan minat terhadap museum perlu ditumbuhkan sejak dini. "Kalau sudah minat sejak kecil, diharapkan nantinya juga semakin mengenal museum," ujarnya saat ditemui Bisnis di Museum Taman Prasasti, Jumat (12/12).
Menurutnya, pada festival tahun ini, penyelenggara memadukan kunjungan museum dengan kesenian gambang kromong dan peragaan busana cilik. Sementara itu, pada 2013 festival menonjolkan tema arkeologi sejarah.
Khasirun menjelaskan, Museum Taman Prasasti perlu dikenal lebih luas karena museum ini merupakan sedikit museum yang berkonsep luar ruangan atau outdoor. Museum ini dahulu pemakaman umum bernama Kebon Jahe Kober yang dibangun pada 1795 untuk menggantikan taman makam Gereja Nieuw Hollandsche Klerk atau yang kini dikenal Museum Wayang.
Namun, sejak 1977 pemakaman diubah menjadi taman prasasti. "Koleksinya lebih dari 1000 prasasti," kata Khasirun. Prasati yang ada di museum seluas 1,3 hektar ini menurutnya bernilai tingi karena terbuat dari batu marmer Italia. Nilai seni dari prasasti juga dinilai tinggi karena kental dengan seni pahat dan seni patung bergaya Eropa.
Untuk menjaga keamanan, pihak pengelola sudah memasang kamera CCTV (Closes Circuit Television) di 27 titik. Khasirun mengatakan, pemasangan kamera juga dimaksudkan untuk mencegah aksi vandalisme. (Bisnis.com)