Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produk Hortikultura, Solok Selatan Ditetapkan Sebagai Sentra Produksi Manggis

Kementerian Perindustrian menetapkan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, sebagai pusat produksi manggis di Indonesia.
 Buah Manggis/Antara
Buah Manggis/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian menetapkan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, sebagai pusat produksi manggis di Indonesia.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Solok Selatan, Akhirman di Padang Aro mengatakan Kementerian Perindustrian menetapkan daerah itu sebagai pusat produksi manggis pada November 2014.

Daerah yang berjarak sekitar 135 kilometer dari Kota Padang itu sekarang memiliki luas perkebunan manggis 344 hektare.

"Luas lahan perkebunan manggis di Solok Selatan hingga kini mencapai 344 hektare dan sudah berproduksi 144 hektare yang berisikan 18 ribu batang pohon. Sisanya masih berusia dua tahun sebanyak 200 hektar," katanya, Rabu (10/12).

Dia menjelaskan manggis yang telah dipanen, buahnya sudah diolah secara tradisional menjadi sirup, jus, bahan pewarna, dan obat-obatan berupa kapsul yang kini dalam proses pengeluaran izin dari BPOM dan Kementerian Kesehatan.

"Sekarang produksi manggis Solok Selatan baru 80 ton per tahun. Kami menargetkan produksinya mencapai 7 ribu ton tahun 2025," katanya.

Dia mengatakan, pemerintah setempat saat ini memberikan bantuan dua set alat pengolahan buah manggis kepada kelompok tani manggis.

Mesin pengolah buah manggis tersebut diberikan kepada Kelompok Tani Idola Satu Ranah Pantai Cermin, Kecamatan Sangir Batang Hari dan Kelompok Tani Idola Dua Nagari Luakkapau, Kecamatan Pauh Duo.

Masing-masing kelompok mendapatkan mesin blender, mesin pemisah buah dengan kulit, mesin penggiling tepung dan open pengering kulit manggis.

Dia berharap, bantuan mesin ini dapat dimanfaatkan oleh kelompok tersebut untuk peningkatan ekonomi anggotanya.

Ia menambahkan, harga jual buah manggis memang relatif murah tetapi setelah diolah akan bernilai ekonomis tinggi serta berkasiat untuk obat-obatan, seperti kolesterol, asam urat, kanker, antioksiden atau kecantikan.

Ketua Kelompok Tani Idola Satu, Arman Zebua mengatakan, sejak tahun 2003 dirinya telah menanam 18 ribu batang atau 144 hektar yang berlokasi Kecamatan Sangir Batang hari dan Pauh Duo.

Ia menjelaskan, produksi manggis pertama tahun 2009 hingga sekarang telah diolah secara manual menggunakan lesung batu.

Manggis ini, tambahnya, mulai berproduksi usia 5,5 tahun, sedangkan yang sudah berusia dua tahun dengan hasil per batang mencapai 100 hingga 200 kg.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper