Bisnis.com, LONDON - Bendera Indonesia, sang Merah Putih berkibar di Ukraina dalam acara promosi Indonesia pada kegiatan bazar amal atau charity International Women's Club of Kyiv (IWCK) yang berlangsung di National Olympiskiy Stadium, Kyiv, Ukraina, pada awal pekan ini.
Sang merah putih dibawa ke panggung diiringi musik daerah Nusantara dan ucapan "Selamat pagi, Salam dari Indonesia" yang dibawakan oleh dua putri staf KBRI berpakaian kebaya dan pengantin Jawa, sehingga menarik perhatian wartawan yang mengerubungi panggung.
Fungsi Pensosbud KBRI Kyiv Judika "Choky" Madhuri mengatakan bazar amal yang menjadi agenda rutin International Women's Club of Kyiv (IWCK) diikuti oleh lebih dari 30 peserta yang berasal dari berbagai kedutaan, organisasi internasional dan perusahaan asing di Ukraina.
Menurutnya, parade bendera peserta menjadi salah satu acara yang ditunggu-tunggu wartawan dan pengunjung. Setiap perwakilan negara memakai pakaian tradisional masing-masing berjalan membawa benderanya dan mengucapkan salam dalam bahasa nasionalnya di atas panggung.
Dharma Wanita Persatuan KBRI Kyiv bekerja sama dengan Fungsi Pensosbud KBRI Kyiv menyajikan aneka ragam makanan dan jajanan khas serta hasil kerajinan tangan Nusantara.
Gerai Indonesia dihiasi dengan dekorasi khas Tanah Air yang memikat perhatian, tidak hanya dari kalangan pengunjung tetapi juga para wartawan. Para peserta gerai menampilkan dan menjual produk-produk andalan, tidak terkecuali suvenir dan makanan khas. Indonesia tidak ketinggalan menggelar gerai yang posisinya cukup strategis di depan panggung hiburan.
The 22th Charity Bazaar 2014 dibuka untuk pengunjung diawali dengan upacara pembukaan dengan rangkaian pidato sambutan President of IWCK, parade bendera dan pengguntingan pita oleh Kepala Perwakilan Asing di Ukraina. Sejak dibuka, para pengunjung terus mengalir hingga acara berakhir pada sore hari.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana hiburan indoor di musim dingin bagi masyarakat setempat, tetapi juga sebagai ajang pergaulan di kalangan korps diplomatik.
Selain berkesempatan mencicipi makanan khas berbagai bangsa, mengenal ragam kerajinan tangan dan benda-benda budaya, pengunjung dihibur keindahan pertunjukan budaya yang silih berganti dipentaskan.
Di atas panggung, Indonesia menampilkan permainan alat musik tradisional "angklung" yang memukau sekaligus menyentuh hati penonton. Pengunjung tidak menduga alat musik dari bambu ini dapat mengumandangkan lagu patriotik "Ukraina" yang sangat cocok dengan situasi psikologis negara itu saat ini.
Pada sesi terakhir, Indonesia kembali menyita perhatian melalui tari Sajojo yang dipandu langsung oleh Dubes RI Kyiv.
Gerak langkah dan hentak musik asal Papua ini mengundang pengunjung yang turut berbaur dan bergoyang bersama. Ketertarikan dan minat masyarakat terhadap gerai Indonesia selalu besar dan ditunggu kehadirannya oleh masyarakat di Ukraina.
Gerai Indonesia yang menjual paket nasi goreng, sate ayam, mi ayam, dan jajanan khas seperti onde-onde, kue lapis, dadar gulung dan lainnya tak henti diserbu pengunjung.
"Di sini kami menampilkan makanan khas Indonesia yang dapat ditemukan sehari-hari di Indonesia," ujar Niniek Kun Naryatie, Dubes RI Kyiv yang terjun langsung melayani pembeli saat diwawancara televisi lokal Ukraina.
Bagian terpenting dari kegiatan ini adalah terjadinya dialog budaya antara pengunjung tentang Indonesia. Pengunjung tidak hanya berkesempatan membeli suvenir Indonesia dan mencicipi makanan Indonesia saja tetapi juga bertukar infromasi tentang Indonesia.
Gerai-gerai peserta khususnya Indonesia menjadi bahan liputan berita cetak, online dan televisi nasional Ukraina seperti 1+1,TVi, TV Inter dan TV Ukraina. Partisipasi dalam kegiatan sosial ini sangat bermanfaat dalam mempromosikan Indonesia di Ukraina.