Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia akan menjalin kerja sama dengan Finlandia di sektor kehutanan, khususnya perlindungan dan pembinaan kawasan hutan.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir menuturkan Indonesia perlu meningkatkan aspek keberlanjutan dalam pengelolaan sektor kehutanan. Oleh karena itu, Indonesia terbuka untuk menjalin kerjasama di bidang ini, termasuk dengan Finlandia.
"Kita akan meningkatkan sustainability di masalah kehutanan. Perlindungan hutan dan pembinaan kawasan hutan," ujarnya usai pertemuan dengan Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Palvi Hiltuinen-Tolvio di Kantor Wapres, Kamis (20/11/2014).
Nasir mengatakan pengolahan sumber daya alam kehutanan harus dilakukan dengan teknologi hilirisasi yang efisien.
"Nanti 2015 kami follow up masalah hilirisasi dan komersialisasi yang sustainable di bidang forestry dengan Finlandia. Itu sangat penting," katanya.
Berbeda dengan Norwegia yang berkomitmen menyalurkan hibah US$1 miliar kepada Indonesia untuk program REDD+, kerjasama dengan Finlandia digulirkan dalam bentuk program.
Tiga program tersebut, papar Nasir, adalah pendidikan, pertukaran pelajar, dan kolaborasi riset di bidang kehutanan. Nasir menambahkan kolaborasi risetnya mengarah pada pengelolaan hutan untuk menghadapi perubahan iklim.