Bisnis.com, TOKYO — Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyerukan pemilu awal dan menangguhkan kenaikan pajak untuk memperpanjang kewenangannya dalam menangani masalah perekonomian negara itu yang kembali mengamali resesi.
Dalam keterangannya hari ini, Selasa (18/11/2014), Abe akan membubarkan majelis rendah parlemen pada 21 November setelah sebelumnya mengumumkan penundaan selama 18 bulan lamanya dalam menerapkan kenaikan pajak yang rencananya dari 8% menjadi 10%.
Sebelumnya, Abe juga telah memerintahkan menterinya untuk mulai mempersiapkan paket stimulus baru setelah data kemarin menunjukkan ekonomi Jepang berkontaksi 1,6% pada kuartal III/2014.
Namun, dia menampik tudingan bahwa rencananya dalam melakukan pelonggaran moneter, stimulus, dan reformasi struktural, yang dikenal sebagai Abenomics, telah gagal.
Program Abenomics sendiri dilakukan untuk mengakhiri deflasi yang berlangsung selama dua dekade dan memacu pertumbuhan ekonomi Jepang.