Bisnis.com, JAKARTA--Wakil sekretaris jenderal PPP Asrul Sani memastikan pemecatan Haji Lulung atau Abraham Lunggana tidak akan memperuncing kisruh yang saat ini terjadi di internal partai.
"Pemecatan Haji Lulung sebagai Ketua Harian DPW PPP DKI Jakarta dengan SK No. 005/SK/DPP/W/X/2014 itu tidak akan memperuncing masalah internal partai," katanya kepada Bisnis.com, Senin (10/11).
Menurutnya, pemecatan Haji Lulung sudah sesuai dengan prosedur partai berlambang kakbah itu.
"Pemecatan itu karena Haji Lulung melakukan tindakan indisipliner yang seluruh anggota partai mengetahuinya. Jadi partai tidak akan terbelah," katanya.
Pelanggaran yang membuat Haji Lulung dipecat dari jabatannya itu a.l terkait dengan komentarnya kepada media yang sifatnya menghina DPP.
"Lulung pernah menganggap muktamar yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, yang digelar bulan lalu itu, adalah muktamar setan."
Menurutnya, pernyataan itu tidak semestinya diungkap ke publik apalagi menggunakan kata-kata 'setan'. Jika tidak setuju dengan Muktamar Surabaya, Lulung harusnya menyelesaikan dengan mengungkapkan argumennya dengan kata-kata yang lebih santun.
Selain itu, pemecatan Haji Lulung yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPW PPP Wilayah DKI Jakarta itu lantaran secara frontal dan tanpa argumen kuat melawan Plt Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. "Sebagai politikus, jangan begitu lah cara Lulung bernegara," kata Asrul.
Sebagaimana diketahui, Surat Keputusan pengangkatan Joko sebagai Ketua DPW PPP wilayah DKI Jakarta, menggantika Lulung resmi terbit sejak 30 Oktober 2014 . keputusan itu ditandatangani oleh Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan Sekjen Ainur Rafiq.