Bisnis.com, BEIJING – Para menteri perdagangan dan menteri luar negeri ekonomi anggota APEC berkomitmen memperkuat manajemen perubahan konstelasi perdagangan regional dan internasional guna mendongkrak pemulihan ekonmi dan membangun era inovasi.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan konferensi tingkat menteri (KTM) APEC 2014 di Beijing membahas formulasi kebijakan untuk mendorong posisi Asia Pasifik sebagai sentral pertumbuhan ekonomi dunia.
Selain itu, dibahas pula mekanisme untuk mengatasi tantangan global yang baru bermunculan, sehingga memungkinkan terjadinya reformasi dan kerja sama ekonomi dalam kerangka APEC.
“KTM APEC 25 tahun lalu adalah landasan bagi langkah besar kerja sama kawasan saat ini, karena KTM pertama itu memulai perjalanan baru negara-negara Asia Pasifik dalam upaya pembangunan, kemajuan, dan kemakmuran,” Wang, Sabtu (8/11/2014).
Misi KTM APEC tersebut adalah untuk menghasilkan landasan-landasan kerja yang bagi para kepala ekonomi dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) awal pekan depan, yang akan dikepalai oleh Presiden China Xi Jinping.
APEC meliputi 40% populasi dunia, 50% tota perdagangan global, dan 60% total PDB global. Namun, kawasan tersebut tengah melalui masa transisi, di mana pertumbuhan akan lebih dipengaruhi oleh kapasitas masing-masing negara untuk memitigasi risiko tinggi.
Menteri Perdagangan China Gao Hucheng mengatakan jalan ke depan APEC tidak akan mudah dan kerja sama ekonomi antaranggota APEC juga akan menemui lebih banyak rintangan.
“Perekonomian dunia terus menurun, pertumbuhan global kehilangan momentum, dan pasar internasional masih menunjukkan permintaan yang rendah, ditambah lagi basis pemulihan masih belum stabil.”
Langkah-langkah yang akan diambil oleh para menteri APEC mencakup pembangunan strategi baru terkait capacity building guna mempromosikan perdagangan dan investasi, memfasilitasi munculnya FTA regional, dan merealisasikan tujuan FTAAP.
Selain itu, juga menyelesaikan inisiatif untuk meningkatkan kemudahan berbisnis di kawasan melalui pengurangan cukai dan tarif untuk perdagangan lintas batas, pembangunan ekonomi internet, penggunaan standar data global yang saling terkoneksi, dan pemberantasan korupsi.
Langkah lainnya adalah mempromosikan perdagangan dan investasi energi terbarukan, serta memperluas kerja sama kelautan untuk memperkuat keberlanjutan pertumbuhan ekonomi.
“Asia Pasifik telah menjadi kawasan paling terkoneksi dalam hal rantai nilai dan suplai global, tapi masih ada kesenjangan pembangunan di antara negara anggotanya,” imbuh Gao Hucheng.
Menurutnya, masih ada ruang bagi anggota APEC untuk bertumbuh dan memperkuat konektivitas di sektor industrial, sumber daya manusia, infrastruktur, urbanisasi, dan informasi.
“Anggota APEC harus berani mendukung sistem perdagangan multilateral dan mempercepat integrasi Asia Pasifik melalui FTAAP sebagai tujuan jangka panjang, serta mempertahankan rantai nilai global sebagai fokus utamanya,” sambungnya.
Pada saat bersamaan, kata Gao, APEC harus saling membantu untuk dapat memperolah keuntungan bersama, hasil yang win-win, dan pembangunan melalui kerja sama yang lebih erat.
KTM APEC ditutup hari ini sebelum dilanjutkan oleh CEO Summit pada 9-10 November dan KTT APEC pada 10-11 November.