Bisnis.com, JAKARTA— Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) dianggap momentum bagi gerakan penyelamatan satwa dan tumbuhan lokal dari ancaman kepunahan yang diwujudkan melalui upaya nyata dalam bentuk kebijakan dan program baik pada tataran nasional maupun daerah.
Tema HCPSN 2014 adalah “Keanekaragaman Puspa dan Satwa Pesisir dan Laut untuk Ketahanan Pangan dan Pembangunan yang Berkelanjutan”.
Tema tersebut diharapkan mencerminkan ajakan untuk perlindungan puspa dan satwa Indonesia sebagai negara maritim yang besar terutama di pesisir dan laut sebagai sumber ketahanan pangan demi terwujudnya pembangunan berkelanjutan.
“Kami mengajak segenap masyarakat Indonesia untuk turut mendukung perlindungan puspa dan satwa nasional dari kepunahan di habitat aslinya akibat eksploitasi hutan dan lahan yang berlebihan, kerusakan lingkungan, perdagangan liar, perburuan dan penyelundupan puspa dan satwa endemik Indonesia ke negara lain,” tutur Deputi KLH Bidang Perlindungan Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim Arief Yuwono lewat siaran pers yang diterima Bisnis.com, Selasa (4/11).
Puspa dan Satwa Indonesia merupakan aset keanekaragaman hayati yang penting memberikan kontribusi 40% ekonomi dunia. Sebanyak 80% kebutuhan masyarakat miskin berasal dari biodiversity yang dapat dimanfaatkan secara tradisional untuk pangan, pakaian, energi, peralatan dan lain sebagainya. Sektor pertanian dan sektor kedokteran sangat mengandalkan aset keaneragaman hayati sekitar 20.000 spesies tanaman dimanfaatkan untuk obat-obatan.