Bisnis.com, SOLO—PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) Food Tbk selaku produsen beras Cap Ayam Jago gencar memberikan sosialisasi kepada masyarakat luas perihal seluk beluk beras berkualitas yang biasa dikonsumsi sehari-hari.
Sasaran utama dalam sosialisiasi dan edukasi tersebut yakni kaum hawa atau ibu. Pasalnya, peran ibu dalam memilih beras berkualitas untuk konsumsi seluruh anggota keluarga sangatlah penting, karena dalam kesehariannya ibu selalu berupaya memberikan yang terbaik buat keluarganya.
Chris Oey, Marketing Director Rice, PT TPS Food Tbk. mengatakan sosok ibu adalah orang yang bertanggungjawab pada penentuan makanan untuk keluarga, termasuk beras yang diolah menjadi nasi.
Dengan demikian, nasi yang dijadikan makanan pokok ini tidak sekedar memenuhi isi perut, lebih dari itu untuk memenuhi kebutuhan energi dalam menunjang aktifitas keseharian, maka Ibu perlu mengetahui ilmu tentang beras berkualitas.
“TPS Food melalui beras Cap Ayam Jago sangat memahami peran ibu sebagai sentra keluarga dan manager rumah tangga. Makanya kami gencar sosialisasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk memilih produk beras berkualitas,” papar Chris dalam acara workshop bertemakan Beras Berkualitas Mendukung Kualitas Hidup Keluarga Indonesia, di Solo, Selasa (4/11/2014) malam.
Menurutnya, beras yang dihasilkan dari tanaman padi merupakan komoditi yang sangat penting di Asia tidak terkecuali Indonesia. Chris menambahkan beras yang diolah menjadi nasi merupakan makanan pokok yang disantap setiap hari oleh lebih dari 220 juta penduduk Indonesia.
Melansir data dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), angka konsumsi beras per kapita per tahun mencapai 130kg, dan kebutuhan akan beras mencapai 3 juta ton/bulan.
Pakar Riset Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Badan Litbang Pertanian Djoko Said dalam kesempatan itu berbagi ilmu dalam memilih beras berkualiatas. Terdapat beberapa aspek yang harus menjadi pertimbangan dalam memilih beras berkualitas. Pertama, market quality yang dapat dilihat dari bentuk fisiknya. Beras berkualitas memiliki warna putih alami, mengkilap, tidak berbau dan bebas dari kotoran.
“Dalam aspek ini juga termasuk di dalamnya mengenai beras kualitas bermutu satu yang hanya memiliki kurang dari 5% beras patah dan telah melalui proses standarisasi yang disarankan,” ujarnya.
Yang kedua, kata Djoko, dapat dilihat dari cooking and eating quality, artinya beras yang memiliki kandungan kadar amilosa 23-25% ketika diolah menjadi nasi akan menghasilkan nasi yang pulen. Menurutnya, beras dengan kandungan kadar amilosa sedang tersebar di Pulau Jawa.
Selain kadar amilosa, dalam pengolahan beras berkualitas menjadi nasi juga meliputi proses pencucian yang dapat terlihat bahwa beras berkualitas sudah dapat diolah hanya dengan satu kali cuci.