Bisnis.com, PEKANBARU--Peningkatan indeks pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar menyebabkan inflasi Riau pada Oktober tahun ini mencapai 0,54%, dengan indeks harga konsumen 115,62.
“Penaikan indeks pada bahan bakar dipastikan akan memberikan dampak terhadap seluruh kelompok pengeluaran, makanya inflasi Riau kali ini lebih tinggi dibandingkan dengan nasional,” Kata Mawardi Arsyad, Kepala Badan Pusat Statistik Riau, di Pekanbaru, Senin (3/11/2014)..
Selain kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar, penaikan indeks juga terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kelompok sandang, kelompok kesehatan, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi di Riau adalah cabe merah, tarif listrik, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, cabe hijau, buncis, tomat sayur, kue kering berminyak, kol putih/kubis, ikan lele, cumi-cumi, telur puyuh, dan lain sebagainya.
Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung indeks harga konsumen, 21 kota diantaranya mengalami inflasi, dan dua lainnya deflasi. Padang menjadi kota di Sumatra yang mengalami inflasi tertinggi hingga 1,18%, sedangkan Pangkal Pinang mengalami deflasi 0,68%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
