Bisnis.com, JAKARTA--Teka – teki siapa menteri yang mengisi kabinet Jokowi–JK akhirnya terjawab sudah setelah pada Minggu sore 26 Oktober 2014, di halaman belakang Istana Negara Jokowi memperkenalkan satu persatu jajaran menterinya.
Lantas bagaimana reaksi di jejaring sosial? Dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Selasa (28/10) Politicawave menyebutkan percakapan di sosial media mengalami peningkatan yang signifikan dengan beragam reaksi netizen mengomentari figur yang dipilih oleh Presiden Jokowi.
Pantauan Politicawave pada periode 26–27 Oktober 2014, jumlah percakapn terkait kabinet kerja mencapai 248.486 percakapan. Dari ketiga puluh empat posisi menteri tersebut terdapat 6 menteri yang jumlah percakapannya lebih dari 13,000 percakapan.
Secara berurutan menteri–menteri tersebut adalah Menteri Budaya Dikdasmen (Anies Baswedan) dengan 17,375 percakapan, Menteri kelautan & Perikanan (Susi Pudjiastuti) dengan 15,057 percakapan,
Menteri koordinator Pembangunan Manusia & Kebudayaan (Puan Maharani) dengan 14,889 percakapan, Menteri Pariwisata (Arief Yahya) dengan 13,521 percakapan, Menteri ESDM (Sudirman Said) dengan 13,514 percakapan dan Menteri Keuangan (Bambang Brodjonegoro) dengan 13,277 percakapan.
Dari keenam menteri tersebut kelimanya berasal dari kalangan professional dan hanya satu menteri yang berasal dari Partai Politik. PoliticaWave menemukan bahwa dari keenam nama tersebut Puan Maharani mendapatkan sentiment negative tertinggi sementera Anies Baswedan mendapat sentiment positif tertinggi.
Anies Baswedan sudah sejak lama diprediksi akan menduduki posisi sebagai Menteri Pendidikan dengan adanya perubahan pada rancangan kabinet, kini posisi yang dijabatnya adalah Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah, sementara untuk perguruan tinggi urusan tersebut kini ditangani oleh M Nasir yang menjabat sebagai Menteri Ristek dan Perguruan tinggi.
Penunjukan Anies Baswedan mendapat banyak reaksi positif dari netizen yang menggantungkan harapannya untuk penyelesaian masalah serta melakukan perbaikan pada kurikulum 2013 dan pelaksanaan ujian akhir. Banyak juga netizen yang mengucapkan selamat atas pelantikan tersebut.
Sama halnya dengan Anies Baswedan, posisi Puan Maharani dalam jajaran menteri Jokowi sudah diprediksi oleh publik sebelumnya. Pencalonan Puan tersebut selalu dibayang-bayangi oleh isu “titipan” dari Megawati.
Ketika akhirnya Puan secara resmi menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia & Kebudayaan sentiment negative pun mendominasi percakapan netizen di sosial media.
Meskipun isu “titipan Megawati” tersebut disadari dan sudah dibantah melalui pemberitaan di media, namun tampaknya hal tersebut tidak mengurangi jumlah percakapan negative tersebut.
Hal lain yang menjadi pemicu isu negatif adalah pertanyaan publik mengenai rekam jejaknya yang dinilai tidak sarat dengan prestasi maupun keraguan publik akan kemampuannya menjalankan tugas sebagai menteri koordinator yang juga dipicu dari judul pemberitaan yang memicu reaksi tersebut yakni dimana Puan mengaku belum tahu tugas yang diembannya.
Sentimen bertambah karena pemberitaan dirinya jelang foto bersama yang terlihat menaiki mobil golf sementara ketiga puluh tiga menteri lainnya berjalan kaki menuju lokasi pemotretan.
Usaha untuk menambah sentiment positif terlihat dari munculnya #puanpimpinrevolusimental yang berhasil menjadi trending topik Indonesia pada hari senin 27 Oktober pukul 8 pagi dengan total percakapan sebesar 2,371 percakapan yang sayangnya didominasi oleh akun-akun bot (akun – akun palsu) dengan konten tweet yang tidak berhubungan sama sekali dengan jabatan maupun acara pelantikan Puan sebagai Menteri.
Selain kedua nama diatas yang sebelumnya sudah banyak diprediksi terdapat satu sosok yang mendapat cukup banyak perhatian dari netizen yakni Menteri Kelautan & Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Beliau berada di posisi kedua dengan jumlah percakapan terkait menteri Jokowi–JK. Reaksi netizen menunjukan pro dan kontra atas pemilihan dirinya tersebut, sentiment negatif tersebut didapat dari beberapa isu terutama isu pribadinya.
Seperti isu memiliki tiga suami berkebangsaan asing, memiliki tato dan juga adanya penolakan dalam surat terbuka yang disebut berasal dari Ketua Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Riza Damanik dan ramai beredar di BlackBerry Messenger dimana didalamnya disebutkan bahwa Susi Pudjiastuti memiliki hutang sebesar Rp. 34 miliar.
Namun sentiment negative ini mengalami perubahan yang cukup signifikan dimana percakapan dengan sentiment positif mulai bertambah yang dipicu dari rekam jejaknya yang mulai beredar di netizen mulai dari perjuangannya hingga berhasil menjadi pengusaha sukses meskipun tidak tamat SMA, perannya dalam membantu korban tsunami di Aceh dan sederet prestasi yang pernah diraihnya.
Sosoknya yang nyentrik justru mendapat sentiment positif dari netizen kalangan muda seperti dari pakar perencana keuangan @mrshananto : “Jd sementara org ributin tato rokok dan lakinya bule... gw ributin Bu Susi sbg org yg berani kirim pesawat ke Banda Aceh pasca tsunami. Deal” atau dari politikus @dedeyusuf_1 “bu Susi Pudjiastuti beri inspirasi sukses. Ijazah SMP bukan halangan tuk gapai mimpi terbaik.
Syaratnya fokus, kerja keras & ulet.” Serta sederet tokoh public figures lainnya. Fenomena ini bahkan berhasil mengantarkan frasa “susi, bu susi dan susi pudjiastuti” kedalam trending topik Indonesia di hari Senin.
Isu Korupsi tampaknya masih menjadi sorotan utama dari netizen, meskipun Jokowi dalam proses seleksi para menterinya beliau dibantu oleh KPK dan PPATK namun tampaknya beberapa nama menjadi perhatian netizen terkait hal tersebut. Dua nama yang ramai diperbincangkan oleh netizen adalah Menteri BUMN Rini Soemarmo dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Ada dua hal yang disoroti oleh netizen terkait Rini Soemarmo yakni isu kedekatannya dengan Megawati yang dianggap sebagai faktor pendorong dimasukannya nama Rini sebagai menteri dan rekam jejaknya yang dinilai terkait dengan sejumlah kasus, yaitu mengenai kasus pembelian Sukhoi, kasus BLBI dan kasus penjualan aset pabrik gula RNI.
Terakhir, sosok Rini juga disoroti oleh netizen terkait rekam jejaknya yang minim prestasi meskipun pernah menduduki sejumlah jabatan tinggi baik di perusahaan swasta maupun pemerintahan.
Menteri lainnya yang mendapat sorotan dari netizen adalah Menteri Pariwisata Arief Yahya yang sebelumnya menjabat sebagai CEO PT. Telekomunikasi Indonesia. Seperti yang dilansir dari pemberitaan online, beliau mangkir dari panggilan Kejaksaan Agung terkait kasus Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) senilai Rp 1,4 triliun.
Masyarakat menggantungkan harapannya pada ketiga puluh empat menteri untuk menyelesaikan permasalahan yang ada saat ini dan juga berharap adanya perbaikan dalam system maupun birokrasi.