Bisnis.com, JAKARTA - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri mengungkap pembobolan dana Bank CIMB Niaga oleh 2 orang karyawannya. Lalu bagaimana modus kejahatan tersebut?
"Keduanya merencanakan niat jahat itu sejak Agustus 2014 dengan membobol rekening dana pemeliharaan bank," ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri Brigjen Pol Kamil Razak, Selasa (28/10/2014).
Untuk dapat melancarkan aksinya tersebut, SN meminta kata sandi kantor cabang di seluruh Indonesia kepada rekannya dibagian keuangan DK. Dia beralasan akan meng-update data tersebut dalam data base.
Setelahnya, pada 16 Oktober 2014, SN dan ST mengacak server seluruh kantor cabang, berhasil masuk dalam server kantor cabang Pangkal Pinang dan memindahkan dana tersebut secara bertahap, tiga kali.
Melalui user id salah satu karyawan kantor cabang tersebut yakni NS, dilakukan pendebetan uang hitam tersebut untuk kemudian dimasukkan ke rekening milik MSP.
"Jadi sebelum pembobolan itu dilakukan, SN meminta kepada RY untuk membuat rekening CIMB Niaga dengan nama fiktif," papar Kamil.
Berdasarkan permintaan tersebut, pada 8 Oktober 2014, dibukalah rekening atas nama MSP, bukannama sebenarnya, dikantor CIMB Niaga Cabang Matraman, yang memiliki 9 kartu tanda penduduk.
Untuk menghilangkan jejak, uang hasil mutasi ilegal tersebut dipindahbukukan ke rekening CIMB Niaga milik PT Gada Jaya Perkasa pada hari yang sama untuk ditukarkan dalam bentuk US$.
"DN deal dengan orang money changer yakni SD beli US$1,8 juta, akan tetapi bos dari SD, AR meminta uang itu masuk dari perusahaan, maka dipinjamlah rekening GJP oleh DN," jelas Kamil.
Pada tahap awal tersebut, uang yang berhasil dikonversikan US$ dari rupiah yakni sebesar US$536.200.
Sementara, sisanya sekitar Rp16 miliar masih tersimpan di rekening AR untuk dicairkan dalam bentuk US$ secara bertahap.
