Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo minta spekulasi soal rekomendasi KPK dihentikan. Jokowi tidak ingin tebak-tebakan soal tanda merah dan kuning dari KPK merusak nama baik orang.
Mantan Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto menyampaikan permintaan Presiden agar media stop menduga-duga nama kandidat menteri yang tidak mendapatkan rekomendasi KPK.
Hasil penelusuran KPK dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, tegasnya, tidak pernah dibeberkan ke orang lain selain Jokowi.
“Presiden inginkan agar spekulasi di media tentang nama yang dapatkan bendera kuning atau merah dari KPK dihentikan,” kata Andi, Sabtu (25/10/2014).
Dia mengatakan spekulasi harus disetop karena menyebabkan integritas orang yang disebut-sebut tercoreng.
“Tolong spekulasinya dihentikan karena itu berkaitan dengan integritas dan masa depan orang tersebut,” kata Andi.
Rekomendasi KPK yang dimaksud adalah hasil penelusuran KPK dan PPATK terhadap kandidat anggota kabinet Jokowi.
Jokowi ingin seluruh anggota kabinetnya dinilai tidak terkait kasus korupsi oleh KPK dan dinilai bersih dari dugaan transaksi mencurigakan berdasarkan pemeriksaan PPATK.
Seleksi ketat tersebut menghadang jalan beberapa kandidat menuju kursi menteri dan memaksa Presiden beberapa kali mengubah susunan kabinetnya.
“Kita menyampaikan itu [nama calon anggota kabinet] kepada KPK dan PPATK dan ada delapan nama yang tidak diperbolehkan,” kata Presiden dalam jumpa pers di halaman tengah Istana Kepresidenan, Rabu (22/10/2014).