Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JOKOWI-JK: Foto Resmi Presiden & Wapres Belum Beredar

Foto resmi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla belum beredar di pasaran sehingga sejumlah pedagang pigura dan poster mencetak sendiri foto presiden dan wakil presiden tersebut
Karikatur Pilpres & Wapres 2014 Jokowi-JK/JIBI
Karikatur Pilpres & Wapres 2014 Jokowi-JK/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--Foto resmi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla belum beredar di pasaran sehingga sejumlah pedagang pigura dan poster mencetak sendiri foto presiden dan wakil presiden tersebut

"Belum ada foto resmi Presiden Jokowi. Fotonya kami cetak sendiri," kata seorang pedagang pigura dan poster, Fathu Rahman di Kawasan Pasar Baru, Jakarta, Kamis (23/10/2014)

Menurutnya, foto Presiden Jokowi  belum ada di pasaran karena foto resmi belum diterbitkan oleh Sekretariat Negera.

Dia mengaku membuat foto presiden tersebut menyerupai foto resmi dengan mengacu aturan yang berlaku, misalnya latar belakangnya terdapat bendera merah putih "Bapak Jokowi dan Jusuf Kalla mengenakan jas dan peci."

Dia menjelaskan foto yang sekarang beredar tersebut dijual seharga Rp15.000 per lembarnya.

"Kalau untuk sepasang foto presiden dan wakil presiden dipasangkan bingkai, saya patok harga Rp100.000 hingga Rp200.000. Tergantung pelanggan mau bingkainya yang bagaimana," katanya seperti dikutip Antara.

Ia mengatakan pesanan foto Presiden dan Wakil Presiden tiap harinya meningkat sejak Jokowi-Jk dilantik.

Seperti diberikan Bisnis.com, menteri dalam kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo bisa diumumkan setelah mendapat pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat terkait dengan arsitektur kabinet untuk pemisahan atau penggabungan kementerian.

Sesuai dengan UU No. 39/2008 tentang Kementerian Negara, waktu yang diberikan untuk melakukan pertimbangan selama 7 hari. Apabila tidak ada pertimbangan maka sudah dianggap memberikan pertimbangan.

“Dalam hal 7 hari DPR tidak memberikan pertimbangan maka dianggap sudah memberikan pertimbangan,” ujar mantan Deputi Transisi Hasto Kristiyanto,


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper