Bisnis.com, JAKARTA --Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PBHMI) Arif Rosyid menghimbau agar Jokowi tetap menjaga komunikasi dengan golongan muda.
Arif mengatakan, dalam diskursus kepemimpinan, problem utama biasanya terkait bagaimana seorang pemimpin biasa dicontoh oleh rakyat. Menurutnya Jokowi dan Jusuf Kalla memberikan harapan baru perihal pemimpin yang bisa diteladani.
"Saya punya pengalaman mengundang Jusuf Kalla yang sempat komplain dengan acara karena bakal satu panggung dengan orang yang tersangkut kasus hukum," ujarnya dalam diskusi di Restoran Pulau Dua, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2014).
Asumsinya sederhana, menurutnya Jusuf Kalla tak mau memiliki level yang sama dengan orang yang terindikasi masalah hukum. Bagi Arif, kabinet Jokowi dan Jusuf Kalla yang akan datang seharusnya juga bersih dari indikasi masalah hukum.
"Selain itu jangan sampai pemerintahan yang selanjutnya hanya menjiplak pola yang ada sejak era Soeharto hingga SBY, yang notabebe mengagungkan pembangunan ekonomi dan fisik. Nyatanya, terdapat kesenjangan dan ketimpangan yang besar," bebernya.
Arif menilai Jokowi berpihak dan mau mendengar pendapat dari golongan muda. Menurutnya hal itu patut dilakukan dan dijaga, apalagi banyak juga golongan tua di lingkaran Jokowi baik dari dalam atau luar partai yang berusaha mempengaruhi dia.
"Selain itu, kami tidak ingin Menteri Pemuda dan Olahraga yang tidak memiliki pola pikir Revolusi Mental yang diharapkan Jokowi. Hal itu bisa menjadi contoh buruk dan ketidakpercayaan generasi muda terhadap pemerintahan Jokowi," paparnya.