Bisnis.com, JAKARTA -- Hari pertama sebagai Presiden RI, Joko Widodo langsung menerima kunjungan kenegaraan pimpinan tinggi dari empat Negara sahabat.
Senin (20/10) petang, bertempat di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jokowi menerima kunjungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Malaysia Tun Najib Razak, Perdana Menteri Australia Tony Abbott dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry.
Dengan gaya yang santai, hanya berbalut kemeja putih tanpa dasi dan jas, Jokowi menerima kunjungan Lee sekitar pukul 17.00 WIB.
Pertemuan yang digelar di dalam ruang gedung Istana Merdeka hanya berlangsung kurang dari setengah jam.
Sekitar pukul 17.30 WIB, Jokowi telah berdiri di pintu samping gedung Istana Merdeka untuk bersiap-siap menerima Najib Razak.
Malam ini, sekitar pukul 19.15 WIB, giliran Abbott yang diterima oleh Jokowi di Istana Merdeka. Lagi-lagi tidak sampai setengah jam pertemuan berlangsung.
Kemudian pada pukul 20.00 WIB, Jokowi menerima kunjungan Kerry yang hadir mewakili Presiden Barrack Obama.
Kepada para jurnalis, Jokowi memaparkan bahwa ia membahas pokok-pokok bahasan yang berbeda dengan setiap pimpinan Negara. Namun secara umum, mereka membicarakan hal-hal yang terkait dengan perekonomian.
"Misalnya dengan PM Singapura, tadi menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi. Misalnya subsidi BBM, kemudian infrastruktur. Beliau tanyakan juga mengenai reformasi birokrasi dan listrik," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi hal tersebut wajar sebab rata-rata keluhan para investor yang datang ke Indonesia adalah hal-hal yang terkait dengan bahan bakar minyak (BBM), infrastruktur, reformasi birokrasi, dan listrik.
"Kalau tadi dengan Perdana Menteri Malaysia, bicara mengenai aturan-aturan yang menyulitkan mereka untuk investasi di bidang-bidang tertentu," katanya.
Investasi masih menjadi hal menarik yang dibicarakan oleh Jokowi dengan para pimpinan Negara sahabat.
Dengan Abbott, ujar Jokowi, ia juga masih membicarakan persoalan investasi. Namun demikian mereka juga membahas hal-hal yang berkaitan dengan pelajar Indonesia yang berjumlah besar di Australia.
"Tapi pertama-tama dengan Perdana Menteri Australia mengundang acara G20," ujarnya.
Kepada para tamu pentingnya, Jokowi mengatakan bahwa ia belum memiliki struktur kabinet sehingga belum dapat membicarakan lebih lanjut follow up pertemuan.
"Saya ngomong tadi saya belum punya kabinet. Saya bilang kabinet belum jadi, kami belum bisa bicara pengaturannya seperti apa," kata Jokowi.
Ditanya mengenai pengumuman kabinet, Jokowi menjanjikan akan mengumumkan struktur pembantunya tersebut dalam tempo secepat-cepatnya.
"Secepatnya. Secepat-cepatnya. Secepat-cepatnya," katanya.