Bisnis.com, JAKARTA -Sejumlah harapan bahkan tuntutan tersampir di pundak Jokowi sejak ia menjadi Presiden RI mulai 20 Oktober 2014.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Arif Budimanta menilai pemerintahan Jokowi perlu menstabilkan fundamental ekonomi yang sempat goyah.
Arif mengatakan yang pertama patut diperbaiki adalah persoalan paradigma dalam pembangunan Indonesia. Menurutnya hal itu lebih ke fundamental ekonomi yang kelihatannya bagus, tapi hanyalah pasir, bukan yang bersifat stabil.
"Pada masa SBY pernah mencapai situasi di mana tiap 1 persen pertumbuhan ekonomi memberi lapangan kerja bagi 500.000 orang. Namun sayangnya elastisitas tersebut tidak terjaga pada masa akhir pemerintahan SBY," ujarnya dalam diskusi di Wisma Intra Asia, Jakarta, Rabu (22/10/2014).
Selain itu, menurutnya, ketimpangan pendapatan dan kesejahteraan dalam masyarakat juga kian meninggi.
Hal itu belum ditambah ketimpangan antara kesejahteraan pulau Jawa dengan pulau lainnya. Dia menilai hal itu pada akhirnya dipengaruhi kebijakan dana transfer daerah.
"Jika tidak diubah, bisa terjadi penggelembungan anggaran oleh oknum tertentu. Saya juga berharap kebijakan Bank Indonesia bakal semakin baik dan mampu meredam pelemahan rupiah yang terus berlanjut," paparnya.