Bisnis.com, JAKARTA - Pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019 berjalan lancar.
Bahkan, Jokowi dan JK diiringi ribuan massa menuju Istana Merdeka. Beberapa nama dikabarkan telah mendapatkan persetujuan dari KPK.
Misalnya, Kuntoro Mangkusubroto yang dikabarkan bakal ditunjuk sebagai Menteri ESDM.
Pasca dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia, Jokowi bakal segera menyusun dan menyampaikan susunan kabinetnya.
Relawan Jokowi-JK yang juga merupakan anggota pokja energi tim transisi Erwin Usman menyampaikan beberapa hal penting terkait posisi Menteri ESDM yang rencananya bakal diumumkan pada 21 Oktober 2014 tersebut.
"Pertama, Jokowi-JK harus memutus rantai sindikasi mafia migas dengan memastikan tidak lagi mengangkat orang-orang yang pernah duduk sebagai Menteri dan pejabat birokrasi di ESDM, Pertamina, BP Migas, SKK Migas, PETRAL, serta BUMN sektor ESDM," ujar Erwin kepada wartawan di Jakarta, Senin (20/10/2014).
Menurutnya, pembaruan tokoh migas di ESDM penting dilakukan, antara lain dengan tidak melibatkan aktor birokrasi lama dan bagian dari sistem tata kelola ESDM yang amburadul dan berwatak neoliberal.
Kedua, lanjutnya, tokoh migas di ESDM sebaiknya bukan dari CEO korporasi migas/tambang asing. Penguasaan modal asing (Seven Sisters, Kontrak Karya dan PKPB) di sektor ESDM, dalam 50 tahun terakhir telah menyebabkan hilangnya kedaulatan atas SDA, ketergantungan pada modal asing, penghancuran Lingkungan Hidup yang masif, kekerasan dan pelanggaran HAM, serta tiadanya blue print pengembangan ESDM yang bisa jadi jembatan kemakmuran bagi rakyat Indonesia.
"Nama Darwin Silalahi (CEO Sheel Indonesia), Taslim Z Yunus, dan Lukman Mahfoedz (Presiden IPA, CEO Medco, eks BP-VICO) termasuk dalam daftar tersebut. Kami ragukan keberanian mereka menghadapi mafia migas," tegasnya.
Ketiga, jelasnya, pilih kandidat yang punya skema tegas memberantas mafia migas, menegakkan Pasal 33 UUD 1945, menjadikan migas untk kemakmuran rakyat, serta yang berani melawan kelompok yang gemar mendorong liberalisasi sektor minyak, gas dan tambang, seperti yang terjadi saat ini.Jokowi tentu dapat memilih kandidat yang tepat, dari sekian daftar yang tersedia.
Serupa dengan Erwin Usman, Alumni GMNI yang merupakan direktur IPI Karyono Wibowo mengatakan Jokowi perlu hati-hati dalam memilih menteri apalagi menteri ESDM. Kementerian tersebut memiliki fungsi sangat strategis bagi bangsa dan negara ini karena berhubungan dengan sumber daya alam yang sangat vital.
Sesuai dengan pasal 33 UUD 45 mengatakan bahwa sektor strategis yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara dan digunakan untuk kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, posisi kementeri ESDM harus dipimpin oleh orang yang memiliki integritas nasional tinggi. Selain memahami masalah kebijakan energi, dia harus orang yg kuat nasionalismenya.