Bisnis.com, MANADO—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan diskusi dan edukasi jasa keuangan di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), sebagai bagian dari kampanye Gerakan Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2014.
Deputi Direktur Direktorat Pelayanan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Eko Ariantoro menuturkan kegiatan tersebut dihadiri oleh para ibu rumah tangga serta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Kedua kalangan itu merupakan bagian dari enam segmen yang kami sasar selain pelajar, mahasiswa, karyawan atau profesi, dan pensiunan,” katanya dalam jumpa di Manado, Rabu (15/10/2014).
Selain di Manado, kegiatan edukasi jasa keuangan ini dilakukan di 23 kota lainnya di Indonesia sepanjang tahun ini.
Menurutnya, Indonesia perlu meningkatkan literasi keuangan. Dari enam jenis sektor keuangan, hanya perbankan yang memiliki tingkat utilisasi lebih dari 50%.
Artinya, hanya di sektor perbankan saja ada sebanyak lebih dari 50% penduduk Indonesia yang sudah pernah berinteraksi atau melakukan transaksi. Itu pun hanya 57,2%.
“Di perbankan, tingkat utilisasi masih 57,2%, sedangkan tingkat literasinya masih 21,8%,” katanya.
Sementara itu, lima sektor jasa keuangan lainnya masih sangat rendah, baik tingkat literasi maupun tingkat utilisasi.
Di sektor asuransi misalnya, tingkat literasi nasional hanya 17,8% dengan tingkat utilisasi 11,01%. Di sektor pembiayaan, tingkat literasi hanya 9,8% dengan tingkat utilisasi 6,3%. Di pegadaian, tingkat literasi 14,85% dengan tingkat utilisasi 5,04%.
Bahkan, di industri dana pensiun dan pasar modal lebih rendah lagi. Tingkat literasi nasional di dana pensiun hanya 7,1% dengan tingkat utilisasi hanya 1,5%. Adapun, tingkat literasi di pasar modal hanya 3,7% dan tingkat utilisasinya 0,11%.
