Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INFO HAJI 2014: Jamaah Meninggal & Sakit Terus Bertambah

Jumlah jamaah haji Indonesia yang meninggal dan sakit pasca puncak ibadah haji di Armina terus bertambah.

Bisnis.com, JAKARTA--Jumlah jamaah haji Indonesia yang meninggal dan sakit pasca puncak ibadah haji di Armina terus bertambah.

Sampai fase pemulangan jamaah haji Indonesia gelombang pertama ini jumlah jamaah haji meninggal sudah mencapai 192 jamaah.

Menurut Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu pada hari Rabu (15/10) pukul 00.30 WAS tercatat 192 jamaah, dengan rincian sesuai embarkasi sebagai berikut.

Embarkasi Batam (BTH) 12 jamaah, Embarkasi Medan (MES) 11 jamaah, Embarkasi Padang (PDG)  7 jamaah, Embarkasi Banda Aceh (BTJ) 5 jamaah, Embarkasi Palembang (PLM) 7 jamaah.

Embarkasi Pondok Gede(JKG) 14 jamaah, Embarkasi Bekasi (JKS) 32 jamaah, Embarkasi Solo (SOC) 35 jamaah, Embarkasi Surabaya (SUB) 38 jamaah.

Embarkasi Banjarmasin (BDJ) 2 jamaah, Embarkasi Balikpapan (BPN), Embarkasi Makassar (UPG) 10 jamaah, Embarkasi Lombok (LOP) 4 orang, dan Jamaah haji khusus sebanyak 12 jamaah.

Sedangkan jumlah jamaah sakit sebanyak 225 jamaah yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) dan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI).

Rinciannya RSAS Jeddah 1 jamaah, BPHI Jeddah 1 jamaah, RSAS Madinah 3 orang, BPHI Madinah 1 orang, RSAS Makkah 63 jamaah dan yang dirawat di BPHI Makkah sebanyak 156 jamaah.

Beberapa jamaah sakit bisa dipulangkan ke Indonesia bersama kelompok terbangnya kalau memang sudah benar-benar sembuh, sebagaimana disampaikan Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Jeddah, dr Lucky Tjahjono di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Jeddah.

Menurut Lucky Balai Pengobatan Haji Indonesia Jeddah sekadar dijadikan transit sebelum jamaah haji pulang ke tanah air.

“BPHI Jeddah bertugas mengecek kondisi pasien untuk meyakinkan apakah yang bersangkutan bisa terbang dan ikut dalam kloternya atau tidak,” lanjut Lucky seperti dikutip laman Kementerian Agama, Rabu (15/10/2014).

Proses pemulihan pasien di BPHI Jeddah, kata dia, biasanya antara 12 jam sampai 24 jam karena sebelumnya dari Makkah atau Madinah sudah dicek dokter yang bertugas di sana.

Namun untuk menentukan apakah selama dalam penerbangan jamaah harus tiduran atau duduk diputuskan oleh tim medis di BPHI Jeddah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper