Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ahok Tersentuh Tabula Rasa

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku terkesan dengan salah satu film Indonesia yang baru tayang 25 September 2014, yakni Tabula Rasa.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama./Antara
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku terkesan dengan salah satu film Indonesia yang baru tayang 25 September 2014, yakni Tabula Rasa.

Hal tersebut disampaikannya secara langsung usai menyaksikan penayangan film tersebut di bioskop XXI Epicentrum, Jakarta Selatan ,Senin malam (13/10/2014) bersama sederet aktor dan aktris film itu.

"Saya berterima kasih karena ada produser yang mau membuat film seperti ini. Kisahnya sangat baik, dan film yang baik itu bisa mendukung perfilman nasional," kata Basuki di bioskop XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, seperti dikutip Antara

Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, film Tabula Rasa mengajarkan nilai-nilai pendidikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi para generasi muda.

"Film itu juga sebetulnya bagian dari pendidikan, seperti misalnya kalau ingin punya uang, maka seseorang harus rajin bekerja keras, dan uang itu jangan dipakai seenaknya karena mendapatkannya tidak mudah," ujar Ahok.

Lebih lanjut, dia mengaku ingin terus mendorong kemajuan perfilman nasional, karena film merupakan salah satu produk kreatif yang bisa mengangkat nama bangsa.

"Kalau bicara kedepan, tentunya kita ingin film-film nasional bisa seperti di Holywood. Makanya, kita ingin sekali mendorong kemajuan film nasional sebagai sebuah persembahan untuk bangsa," tutur Ahok.

Film Tabula Rasa dibintangi oleh empat pemain utama, yaitu Jimmy Kobogau sebagai Hans, Dewi Irawan sebagai Mak, Yayu Unru sebagai Parmanto dan Ozzol Ramdan sebagai Natsir.

Sementara itu, Adriyanto Dewo bertindak sebagai sutradara dan Sheila Timothy sebagai produser film tersebut.

Film berdurasi 105 menit itu bercerita mengenai seorang pemuda asal Papua (Hans) yang mengejar mimpinya ke Jakarta untuk menjadi seorang pemain sepakbola.

Namun, ketika mimpinya itu tidak terwujud, dia menyadari bakat terpendam lain yang ada didalam dirinya melalui bantuan Mak, Parmanto dan Natsir di sebuah rumah makan Padang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper