Bisnis.com, BANDUNG - Ombudsman Republik Indonesia mencatat penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) masih banyak yang tidak tepat sasaran.
Komisioner Ombudsman RI Bidang Penyelesaian Laporan dan Pengaduan Budi Santoso mengatakan jumlah sekolah dengan fisik yang memerlukan rehabilitasi terbilang cukup banyak di Indonesia.
Misalnya saja, pada tiga kabupaten/kota di Jawa Barat, yakni Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bekasi, dan Kota Depok masih ditemukan sekolah yang tidak sesuai dengan standar kelayakan, seperti kurangnya jumlah kelas, hingga soal rendahnya tenaga pengajar.
"Dari sana bisa dilihat, adanya masalah penggunaan dana BOS yang memang sifatnya parsial," jelasnya, Kamis (2/10/2014).
Dia menyampaikan permasalahan tersebut umumnya disebakan penentuan alokasi anggaran yang tidak tepat sasaran, sehingga diperlukan evaluasi hasil kinerja dan proses penentuan prioritas.
Hal itu, lanjutnya, harus menjadi perhatian lebih dari stakeholders dana BOS, sehingga penyaluran serta penggunaannya sesuai.
"Salah satunya dengan meningkatkan skala prioritas rehabilitasi melalui koordinasi dengan pihak terkait," papar Budi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Pelayanan Sosial Dasar Setda Provinsi Jabar Dady Iskandar mengatakan akan terus memberi perhatian pada pendidikan.
"Kami juga memiliki program pembangunan 20.000 ruang kelas baru, dan aksesibilitas pendidikan lainnya," paparnya.
Ombudsman Anggap Penyaluran Dana BOS Masih Tidak Tepat Sasaran
Ombudsman Republik Indonesia mencatat penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) masih banyak yang tidak tepat sasaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dimas Novita Sari
Editor : Setyardi Widodo
Topik
Konten Premium