Bisnis.com, JAKARTA - Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada menyatakan siap mendampingi program ekonomi kerakyatan yang disampaikan dalam visi misi presiden terpilih Joko Widodo dan wapres Jusuf Kalla.
Ahli Ekonomi Kerakyatan UGM Gunawan Sumodiningrat mengatakan secara teoritis manusia harus bisa menghidupi dirinya sendiri dengan bekerja, memiliki pendapatan dan punya kesejahteraan, sehingga kesejahteraan itu diciptakan sendiri oleh masyarakat.
Dengan begitu, ekonomi kerakyatan bisa dicapai dengan mengatur rumah tangganya sendiri dengan cara bekerja, mempunyai penghasilan dan mampu untuk mengelola keuangan dengan menabung.
Kesejahteraan masyarakat rumah tangga merupakan ekonomi kerakyatan yang bisa dibangun oleh pemerintahan Jokowi-JK mendatang. Menurut Gunawan, hal itu bisa ditempuh dengan pemberdayaan dan pendampingan oleh sukarelawan dari Sabang sampai Merauke.
"Relawan harus punya prinsip, paham betul potensi, paham sumber daya alam dan sumber daya manusianya supaya bisa menghidupi dirinya sendiri. tapi yang penting spirit diwujudkan dalam kenyataan," kata Gunawan seusai berdiskusi dengan tim transisi, Rabu (24/9/2014).
Menurutnya, setiap wilayah harus menciptakan kegiatan ekonomi secara berkelompok. Salah satu caranya menghidupkan kperasi didukung pengelolaan keuangan yang baik menyisihkan uang dan belajar menabung untuk keperluan jangka panjang. Komunikasi yang bagus antara pendamping dengan masyarakat jadi kunci penting keberhasilan ekonomi kerakyuatan ini.
Pada 27 September 2014, FEB UGM melakukan percontohan di Yogyakarta bekerjasama dengan perbankan untuk mengelola keuangan, memanfaatkan fasilitas keuangan sehingga bisa mengelola keuangan. "Orang miskin pun harus bisa mengelola keuangan.
Dekan FEB UGM Wihana Kirana Jaya mengatakan fakultas ingin sekali meretas visi misi, ideologi, nawa cita yang disampaikan oleh Presiden terpilih Joko Widodo dengan memberikan pendampingan ekonomi kerakyatan.
"Kami senang kalau jadi pendamping selamanya program ini berjalan," katanya.