Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Kredit Pertanian Banten Meningkat

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten mencatat penyaluran kredit bank umum di Banten kepada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada kuartal II/2014 secara year on year tumbuh 17,41%, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sebesar 14,35% (yoy).

Bisnis.com, TANGERANG—Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten mencatat penyaluran kredit bank umum di Banten kepada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada kuartal II/2014 secara year on year tumbuh 17,41%, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sebesar 14,35% (yoy).
 
Budiharto Setyawan, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten mengatakan pertumbuhan penyaluran kredit kepada UMKM pada kuartal ini ditopang oleh peningkatan penyaluran pada sektor konstruksi dan jasa keuangan.
 
“Penyaluran kredit pada sektor konstruksi yang sebelumnya tumbuh negatif 4,99%, pada kuartal ini melonjak menjadi 10,4%. Begitu pula dengan sektor keuangan yang tumbuhan hingga 11,1%,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis.com, Selasa (23/9).
 
Dari 10 sektor penyaluran kredit UMKM di Banten, kedua sektor ini menurutnya menunjukkan peningkatan yang paling signifikan. Oleh karena itu, secara otomatis meningkatkan pangsa kredit UMKM pada total kredit di Banten dari 18,68% pada kuartal I/2014, menjadi 20,24% dengan nilai mencapai Rp16,66 triliun.
 
Berdasarkan jenis penggunaannya, Kantor Perwakilan BI Provinsi Banten mencatat mayoritas kredit UMKM disalurkan untuk modal kerja yakni sebesar 77,34% dengan nilai mencapai Rp12,8 triliun. Sementara sisanya sebesar 22,66% senilai Rp3,75 triliun disalurkan untuk investasi.
 
Secara sektoral, lanjut Budi, sebagian besar kredit UMKM disalurkan kepada sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan pangsa sebesar 54,3% atau senilai Rp8,98 triliun. Kemudian diikuti oleh sektor keuangan sebesar 11,1%, industri pengolahan 10,6% dengan nilai Rp1,76 triliun.
 
Adapun sektor konstruksi menempati posisi keempat dengan pangsa sebesar 10,4% dengan nilai Rp1,72 triliun. Sementara itu, ujarnya, di lain sisi tingkat risiko kredit UMKM menunjukkan tren peningkatan dan lebih tinggi dari risiko total kredit yang disalurkan.
 
Pada kuartal ini non performing loan (NPL) kredit UMKM tercatat sebesar 3,44% atau lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang berada pada level 3,03%. Kendati demikian, besaran yang berada di bawah 5% diyakini masih tergolong pada kondisi aman.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper