Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LISTRIK: Mahakam Ulu Berencana Bangun PLTMH 20 MW

Guna memenuhi kebutuhan listrik daerah, Kabupaten Mahakam Ulu berencana membangun micro hydro electricity atau pembangkit listrik yang menggunakan tenaga aliran air natural.

Bisnis.com, BALIKPAPAN—Guna memenuhi kebutuhan listrik daerah, Kabupaten Mahakam Ulu berencana membangun micro hydro electricity atau pembangkit listrik yang menggunakan tenaga aliran air natural. 

Hal ini disampaikan oleh pejabat Bupati Mahakam Ulu MS Ruslan yang mengatakan pihaknya berkeinginan membangun pembangkit listrik berkapasitas 20 MW untuk memasok kebutuhan listrik kampung-kampung di Mahakam Ulu.

Namun, Dirjen Ketenagalistrikan ESDM Jarman mengatakan ketentuan pembangunan pembangkit tenaga listrik bertenaga air tersebut harus sesuai dengan peraturan mengenai pembelian PLTA oleh PT PLN yang telah dibuat kementerian ESDM.

“Persyaratannya itu diatur dalam Permen ESDM No. 12 dan No. 22 tahun 2014,” tutur Jarman melalui pesan singkat kepada Bisnis, Jumat (19/9/2014).

Sementara itu, Ruslan mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung dalam melakukan survei terhadap sumber air yang ada.

“Ini akan masuk ke anggaran 2015, kita sudah mengalokasikannya. Tapi saat ini masih dalam tahap pembahasan dan perencanaan,” tutur Ruslan kepada wartawan, Kamis (18/9/2014).

Menurut Ruslan, pihaknya berencana akan memanfaatkan 15 air terjun yang ada di Mahakam Ulu untuk digunakan sebagai micro hydro electricity system. Kebetulan, lanjutnya, di setiap kecamatan di Mahakam Ulu memiliki satu air terjun.

Bahkan, saat ini sudah ada investor dari Tiongkok yang hendak bekerja sama dengan pemerintah daerah serta PT PLN Wilayah Kaltim untuk membangun pembangkit tenaga listri tersebut. Pembangunan diutamakan di wilayah yang dekat dengan ibukota kabupaten, yakni Ujoh Bilang.

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Kepala Bagian Perencanaan Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Mahakam Ulu Evodius Awang, proyek pembangunan ini membutuhkan biaya berkisar antara Rp1 miliar hingga Rp2 miliar.

“Itu untuk satu pembangkit, untun infrastrukturnya. Biaya pendampingan biasanya 10% dari angka itu,” tuturnya.

Selain itu, dia juga mengatakan saat ini pihaknya dan Pemkab Mahakam Ulu tengah mematangkan perencanaan untuk diajukan ke Kementerian ESDM  agar dapat segera memulai pembangunan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper