Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REFERENDUM SKOTLANDIA: BBC Ramalkan Tak Ada "Perceraian" Dengan Inggris

Skotlandia, dalam pemungutan suara bersejarah yang dilakukannya, telah memilih untuk menolak kemerdekaan, demikian diramalkan BBC.
Bendera Skotlandia dan Bendera Inggris berkibar di Kantor perwakilan Skotlandia di London (28/8/2014)/Reuters-Toby Melville
Bendera Skotlandia dan Bendera Inggris berkibar di Kantor perwakilan Skotlandia di London (28/8/2014)/Reuters-Toby Melville

Bisnis.com, EDINBURGH -- Belum lagi hasil akhir dihitung, radio BBC sudah meramalkan bahwa Skotlandia tidak akan "bercerai" dengan Inggris.

Skotlandia, dalam pemungutan suara bersejarah yang dilakukannya, telah memilih untuk menolak kemerdekaan, demikian diramalkan BBC pada Jumat setelah hasil awal menunjukkan 54,3% pemilih menyatakan "Tidak" dan 45,7% menyatakan "Ya".

"Ramalan BBC menunjukkan bahwa Skotlandia telah memilih untuk menolak menjadi sebuah negara independen," demikian bunyi pernyataan yang dimuat di situsnya.

Skotlandia pada Kamis telah melaksanakan pemungutan suara untuk menentukan apakah akan tetap bergabung dengan Kerajaan Inggris ataukah mengakhiri kebersamaannya selama 307 tahun dengan Kerajaan dan menjadi negara merdeka.

Dari dataran-dataran tinggi di daerah dan pulau-pulau terpencil hingga kota perkebunan Glasgow, rakyat Skotlandia terpecah hampir seimbang menyangkut pemungutan suara yang dipantau secara saksama oleh sekutu-sekutu Inggris, para penanam modal serta wilayah-wilayah bergolak, baik di dalam maupun luar negeri.

Jajak pendapat prapemilihan menunjukkan bahwa mereka yang memilih tetap bergabung dengan Kerajaan Inggris menunjukkan kecenderungan sedikit lebih kuat.

Namun, ratusan ribu orang masih harus menentukan pilihan mereka di saat tempat-tempat pemungutan suara dibuka.

Bintang tenis Andy Murray mengirimkan pesan kuat di saat-saat terakhir, yang memuat dukungannya untuk memilih "Ya" -- bagi kemerdekaan dari Kerajaan Inggris -- dengan berkicau di Tweet "Ayo kita lakukan ini" setelah ia bersikap diam soal posisinya berbulan-bulan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara/AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper