Bisnis.com, JAKARTA -- Setelah presiden terpilih Joko Widodo mengumumkan postur kabinet, masa kerja tim transisi secara substansi telah berakhir pada hari ini, Senin (15/9/2014).
Kelompok kerja yang berada di tim transisi direncanakan akan dibubarkan antara tanggal 28 sampai 30 September ini. Namun, sejauh ini belum diketahui, siapa dari tim transisi itu yang kemudian naik kelas mengisi kursi kabinet pemerintahan Jokowi-JK.
Andi Widjajanto, Deputi Kantor Transisi Jokowi-JK mengatakan pada Senin ini, seluruh 22 pokja juga telah menyerahkan hasil kerjanya kepada Jokowi.
“Setelah ini nanti ada tiga orang penyelaras akhir yang akan bekerja mulai minggu ini sampai hari Jumat [26/9/2014], untuk menyelaraskan lintas pokja,” jelas Andi di Kantor Transisi Jokowi-JK, Senin (15/9/2014).
Setelah selesai diselaraskan, selanjutnya akan diserahkan kembali ke Jokowi-JK. Tim Transisi bakal menunggu arahan selanjutnya jika memang diperlukan pendalaman.
“Kalau tidak perlu pendalaman, rencananya pokja-pokja Kantor Transisi akan dibubarkan antara 28 sampai 30 September. Tapi untuk tim transisi, Ketuanya sampai Deputinya masih ada sampai 20 Oktober. Tapi secara substansi, hari ini kerja kami selesai,” ujarnya.
Sebelumnya, Deputi Kantor Transisi Jokowi-JK Hasto Kristiyanto mengatakan tiga orang penyelaras atau yang biasa disebut tim kecil itu terdiri dari tiga orang yang sudah lama dibentuk oleh Jokowi.
Tiga orang itu adalah pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Andrinof Chaniago, rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Pratikno, serta pengamat politik UGM Cornelis Lay.
Pada Senin malam (15/9/2014), presiden terpilih Joko Widodo akhirnya mengumumkan postur kabinet yang terdiri dari 34 kementerian.
Sebanyak 18 menteri akan diisi oleh kalangan profesional sedangkan 16 menteri akan diisi oleh profesional partai. Andi mengatakan komposisi 18:16 itu sudah merupakan sinyal politik.
“Mulai ada paduan antara kerja substansi teknis yang dikerjakan oleh tim transisi dan satu ruang yang kami tidak bisa masuk. Kami belum diberi arahan untuk masuk ke ruang politik,” ujarnya.
Sementara itu Anies Baswedan, Deputi Kantor Transisi Jokowi-JK mengatakan yang dimaksud kalangan profesional adalah pertama, kompetensinya relevan dengan tugasnya. Kedua, leadership-nya kuat.
“Ketiga, ada track record yang baik dalam kariernya selama ini, dan dia bersih. Itu yang selalu digarisbawahi oleh Pak Jokowi soal profesional,” tegasnya.
Anies menegaskan bahwa kabinet yang bakal dibentuk Jokowi adalah kabinet kerja, bukan semata-mata karena kebutuhan yang lain.
“Jadi berorientasi pada hasil, diharapkan dengan digarisbawahi soal profesional adalah orang-orang yang bisa menjalankan program, yang bisa bekerja,” ujarnya.
Menurut Anies, yang penting dilihat adalah profesionalismenya dan profesionalisme bisa bersumber dari partai dan nonpartai. “Tapi dua-duanya tetap profesional,” tegasnya.