Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TIM TRANSISI: Rini Soemarno Dituding Susupkan Semangat Nepotisme

Penunjukan Ari Soemarno sebagai Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Energi dalam Tim Transisi Jokowi-Jusuf Kalla dinilai sarat dengan nepotisme.
Kepala Staf Kantor Transisi Jokowi - JK Rini Soewandi (ketiga kanan) didampingi Deputi Kepala Staf yaitu Anies Baswedan (ketiga kiri), Hasto Kristiyanto (kedua kanan), Andi Widjajanto (kiri), Akbar Faisal (kanan) dan Eko Putro Sandjojo (kedua kiri) sebelum bertemu dengan Wapres Boediono di kantor Wapres, Jakarta, Selasa (2/9)./Antara
Kepala Staf Kantor Transisi Jokowi - JK Rini Soewandi (ketiga kanan) didampingi Deputi Kepala Staf yaitu Anies Baswedan (ketiga kiri), Hasto Kristiyanto (kedua kanan), Andi Widjajanto (kiri), Akbar Faisal (kanan) dan Eko Putro Sandjojo (kedua kiri) sebelum bertemu dengan Wapres Boediono di kantor Wapres, Jakarta, Selasa (2/9)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Isu dan tudingan tak sedap mulai menerpa Tim Transisi pemerintahan Jokowi-JK.

Indonesia Monitoring Center (IMC) menilai penunjukan Ari Soemarno sebagai Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Energi dalam Tim Transisi Jokowi-Jusuf Kalla sarat dengan nepotisme.

Direktur Indonesia Monitoring Center A.H. Wakil Kamil mengatakan penunjukan Ari Soemarno sebagai Ketua Pokja Energi sarat dengan nepotisme karena Kepala Staf Tim Transisi adalah Rini Soemarno yang notabene adalah saudara kandung Ari.

“Ketika Rini dengan kapasitasnya sebagai Kepala Staf Tim Transisi menunjuk Ari menjadi Ketua Pokja, itu kan namanya nepotisme?” ujarnya dalam konferensi pers di Kafe Tjikini, Jumat (12/9/2014).

Lebih lanjut, Wakil juga menilai kredibilitas Ari patut dipertanyakan karena sempat terlibat dalam masalah hukum.

Dia mengatakan sebelum menjadi Direktur Utama Pertamina, Ari Soemarno pernah terlibat korupsi si sektor perikanan yang nilainya mencapai Rp1,7 triliun.

“Ari Soemarno juga turut membentuk Petral sebagai anak perusahaan Pertamina dalam distribusi yang pada kemudian hari menjadi sarang mafia migas,” ujarnya.

Dia mengatakan pihaknya menyayangkan jika pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang berniat melakukan Revolusi Mental masih mengakomodasi orang-orang tersebut.

Wakil meminta kepada Jokowi untuk lebih jeli dalam melihat rekam jejak dalam menentukan orang-orang yang akan duduk di kabinetnya kelak.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Giras Pasopati
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper