Bisnis.com, LONDON – Harga properti Inggris diprediksikan akan segera moderat, terdampak peningkatan pasokan rumah dan ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga. Pekan lalu, masyarakat Inggris sempat beramai-ramai batal membeli rumah setelah bank mengetatkan standar pinjaman.
Prediksi tersebut merupakan temuan Halifax Investment & Bank yang dipublikasikan Senin (8/9). Dalam laporannya, Halifax yang konsisten memberi pinjaman hipotek menyampaikan harga rumah naik 0,1% pada Juli dari bulan sebelumnya.
“Kondisi tentatif menunjukkan saat ini permintaan dan pasokan mulai seimbang. Jika hal ini berlanjut, maka akan meredam laju kenaikan harga rumah,” ungkap laporan tersebut.
Temuan Halifax memberi harapan pertumbuhan pasar properti yang lesu setahun terakhir akibat melangitnya harga, di tambah lagi, Bank of England (BoE) memutuskan untuk memperketat syarat pinjaman. Hal ini dilakukan BoE mengingat bank sentral tersebut berencana menaikkan tingkat suku bunga.
Adapun data terakhir menunjukkan harga rumah meningkat 3% pada kuartal II dibandingkan kuartal sebelumnya. Pada Agustus, harga rumah naik 9,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, melambat dari kenaikan 10,2% pada Juli.
Seperti diketahui, 9 dewan utama BoE berencana menaikkan suku bunga, setelah mempertahankannya di tingkat rendah 0,5% pekan lalu.
Sementara itu, data yang dipublikasikan KPMG LLP di hari yang sama menunjukkan bank-bank besar Inggris memangkas nilai pinjamannya pada konsumen dan bisnis hingga total 364,7 miliar pounsterling atau setara US$595 miliar dalam 5 tahun terakhir.
Total pinjaman HSBC Holdings Plc, Llyods banking Group Plc, Standard Chartered Pl, Barclays Plc, dan Royal Bank of Scotland Group jatuh 14% menjadi 2,33 triliun pounsterling terhitung sejak 2009 hingga per akhir semester pertama 2014.
Padahal, pengambil kebijakan Inggris mendorong bank-bank untuk meningkatkan pinjaman mereka demi memicu pertumbuhan.