Bisnis.com, BERLIN – Meski sempat terkontraksi pada kuartal kedua, Jerman optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal III setelah negara tersebut mengantongi surplus perdagangan 22,2 miliar euro pada Juli.
Kantor Federasi Statistik Jerman melaporkan peningkatan ekspor 4,7% pada Juli, ekspor barang dan jasa tertinggi negara tersebut sejak Mei 2012 lalu. Di saat yang sama impor jatuh 1,8%.
“Permintaan dari Amerika Serikat dan Inggris mampu mengimbangi kerugian neraca dagang Jerman akibat penutupan keran ekspor ke Rusia yang sempat ditakutkan akan melukai ekspor Jerman,” kata ekonom Bank ING, Carsten Brzeski di Berlin, Senin (8/9/2014).
Ekspor ke Rusia jatuh 15,5% sepanjang paruh pertama tahun ini, terkait konflik geopolitik tak berkesudahan Negeri Beruang Merah.
Menurut Brzeski, jika mampu mempertahankan kondisi positif, Jerman akan tumbuh 0,3% pada kuartal III setelah terkontraksi 0,2% pada kuartal sebelumnya.
Kuartal lalu, ekonomi mengalami kontraksi disebabkan oleh kelesuan aktivitas perdagangan dan investasi. Sejumlah ekonom bahkan meramalkan Jerman dapat terjebak pada resesi jika tidak segera bangkit.
Adapun ekspor merupakan tulang punggung ekonomi negara tersebut, sehingga kondisinya amat mempengaruhi laju pertumbuhan. Secara total, ekspor Jerman ke zona euro naik 6,2% dibanding periode yang sama tahun lalu. di saat yang sama, ekspor ke luar Eropa naik 7,2%.