Bisnis.com, JAKARTA- Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Independen (Formappi) Sebastian Salang menilai Joko Widodo-Jusuf Kalla tengah mengalami tugas berat sebelum menjabat resmi sebagai presiden dan wakil presiden.
"Babak baru yang di hadapi Jokowi-JK adalah bagaimana pemerintahan ke depan menghadapi kekuatan parlemen dari Koalisi Merah Putih," katanya di sela-sela diskusi di kawasan Tebet Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2014).
Pernyataan Presiden SBY yang juga petinggi dari Partai Demokrat terkait sikap untuk menjadi penyeimbang pemerintahan Jokowi-JK mengukuhkan tantangan berat bagi pemerintahan ke depan.
Menurutnya, Jokowi harus pandai menyiasati suara di parlemen agar bisa mendukung segala kebijakan yang dikeluarkannya kelak. Salah satu yang harus dikerjakannya adalah merayu sejumlah partai dari Koalisi Merah Putih untuk segera bergabung.
Namun, pernyataan SBY tersebut, ditambah dari beberapa sikap petinggi partai Koalisi Merah Putih untuk tegas berada di luar pemerintahan mengisyaratkan bahwa koalisi yang dibentuk oleh Prabowo Subianto Cs itu semakin kuat.
"Artinya nanti di parlemen Koalisi Merah Putih mengantongi 63%. Ini akan memberatkan Jokowi-JK," ujarnya. Akan tetapi, menurutnya, SBY itu bisa berubah pikiran. Sebagaimana dinyatakan politikus Ruhut Sitompul yang juga salah satu vokal dari Demokrat itu bahwa menjadi oposisi tidak sepenuhnya mutlak.