Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Organda Minta Kuota BBM untuk Jabar Digeser ke Selatan

DPP Organda meminta Pertamina mengalihkan sebagian kuota BBM ke jalur selatan Jabar yang menjadi lintasan utama logistik akibat masih diperbaikinya Jembatan Comal, Jateng.
Ilustrasi pengisian BBM bersubsidi di SPBU/Bisnis
Ilustrasi pengisian BBM bersubsidi di SPBU/Bisnis

Bisnis.com,  BANDUNG—DPP Organda meminta Pertamina mengalihkan sebagian kuota BBM ke jalur selatan Jabar yang menjadi lintasan utama logistik akibat masih diperbaikinya Jembatan Comal, Jateng.

Sekjen DPP Organda Andriansyah mengatakan permintaan tersebut lahir setelah adanya SK Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan tentang pengaturan lalu lintas angkutan barang selama Jembatan Comal diperbaiki.

Berdasarkan SK tersebut, kendaraan angkutan barang lebih dari dua sumbu yang biasa melewati jalur pantai utara dialihkan ke rute Jakarta-Tol Cipularang-Bandung-Nagrek-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Wangon-Buntu-Kebumen-Kutuarjo-Purworejo-Magelang-Ambarawa-Semarang.

Sebaliknya, atau Jakarta-Tol Cipularang-Bandung-Nagrek-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Wangon-Buntu-Banyumas-Klampok-Banjarnegara-Wonosobo-Temanggung-Ambarawa-Semarang dan sebaliknya.

Adapun untuk kendaraan barang dengan kereta gandengan diharuskan menempuh rute Jakarta-Tol Cipularang-Bandung-Nagrek-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Wangon-Buntu-Kebumen-Kutuarjo-Purworejo-Magelang-Ambarawa-Semarang.

Untuk kendaraan barang yang diharuskan menempuh jalur Tegal-Prupuk-Bumiayu-Purwokerto Sukaraja-Purbalingga-Klampoka-Banjarnegara-Wonosobo-Temanggung-Ambarawa-Semarang dan sebaliknya, hanya diperbolehkan melintas antara pukul 21.00 hingga 05.00.

Andriansyah mengatakan akibat adanya pengalihan kendaraan barang tersebut, berbagai pihak khawatir terjadinya penumpukan kendaraan selatan Jabar. Menurutnya pasokan bahan bakar minyak di jalur tersebut harus diperhatikan seiring peningkatan jumlah kendaraan yang melintas.

"Kami minta agar Pertamina, khususnya di wilayah Jabar, mengalihkan sebagian kuota ke selatan,” katanya di Bandung, Minggu (31/8/2014).

 Kekhawatiran Organda menurunya realistis karena angkutan barang yang melintas jalur tersebut dikhawatirkan kehabisan bahan bakar di tengah perjalanan.

Selain jalur selatan, pihaknya juga menilai penumpukan kendaraan bisa terjadi di jalur tengah. Sebagai langkah antisipasi, pihaknya berharap alokasi BBM di dua jalur tersebut diprioritaskan.

Kepala Dishub Jabar Deddy Taufik mengatakan, pihaknya akan segera bertemu dengan Pertamina untuk membahas tambahan pasokan BBM ke jalur selatan dan tengah. Kondisi ini menurutnya mendesak segera dilakukannya pemetaan terhadap titik-titik mana saja yang akan ditambah pasokan BBM-nya.

"Kalau dialihkan ke selatan, suplai BBM-nya harus terjamin," katanya.

Menurutnya, kebijakan pengalihan rute kendaraan angkutan barang ke jalur tengah dan selatan ini akan dievaluasi dalam setiap dua pekannya apakah efektif atau tidak. Pihaknya berharap, sistem pengangkutan barang melalui railway dan pelabuhan bisa dioptimalkan, agar kejadian ini tidak terulang.

Dia menambahkan  ke depan harus ada pemisahan antara perlintasan angkutan barang dan orang demi lancarnya arus pergerakan tersebut. Karena saat ini tingginya laju pertumbuhan kendaraan saat ini tidak diimbangi oleh pertumbuhan infrastruktur.

"Pertumbuhan kendaraan 12%. Jalan hanya 12%," paparnya.

Kadis Perindustrian dan Perdagangan Jabar Fery Sofwan mengatakan, penumpukan kendaraan di jalur tengah dan selatan dikhawatirkan menimbulkan kemacetan, sehingga berimbas pada tersendatnya pasokan barang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper