Bisnis.com, TANGERANG - Pemprov Banten menyatakan realisasi APBD pada kuartal II/2014 dalam bidang pembangunan fisik mencapai 41,88%.
Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan (Ekbang) Provinsi Banten Revri Aroes menuturkan realisasi APBD pada bidang keuangan baru mencapai 34,2%.
Realisasi APBD dalam bidang fisik yang belum mencapai 50%, lanjutnya, karena hingga saat ini 60% proyek pembangunan infrastruktur yang menjadi wewenang Pemprov Banten masih dalam tahap pelelangan.
“Jika proses tender selesai, maka realisasi APBD dari sektor belanja modal akan melonjak, Kami optimis hingga akhir tahun target realisasi APBD akan tercapai,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Selasa (26/8/2014).
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Budiharto Setyawan mengatakan ketika realisasi APBD daerah berada dalam laju yang lambat, maka akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan.
Realisasi APBD, tuturnya, merupakan stimulus pembangunan daerah. Oleh karena itu, semakin besar penggunaan anggaran maka semakin tinggi juga tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
“Realisasi anggaran yang berdampak paling signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi adalah pada pembangunan infrastruktur. Belanja infrastruktur memiliki multipliers effect lebih tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi ketimbang belanja pegawai,” tuturnya.
Data Kantor Perwakilan BI Provinsi Banten menunjukkan pertumbuhan ekonomi Banten pada kuartal II/2014 mencapai 5,23% secara year on year. Realisasi kuartal ini tercatat naik tipis dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,22%.