Bisnis.com, JAKARTA-- Audrie Diandra Satvika, seorang sepupu yang mengatur urusan sekolah dan kegiatan adiknya, mengatakan dirinya mempercayai bimbingan belajar (bimbel) dapat membantu proses belajar lebih baik. Tak hanya itu, les tersebut juga akan membantu memperdalam materi yang sudah dipelajari di sekolah.
”Ditambah lagi karena tempat bimbel biasanya memang lebih memberikan latihan-latihan soal, sehingga diharapkan akan lebih baik kemampuannya. Tidak hanya menyelesaikan soal, tapi juga bisa mengerti logika persoalannya,” ujar Audrie, ketika dimintai tanggapannya pada pekan ini.
Dengan begitu, dia pun berharap sang adik dapat lolos seleksi di SMA terbaik di wilayah Bekasi, Jawa Barat Pemilihan tempat les pun menggunakan alasan yang bervariatif. Selain memilki reputasi yang bagus, akses yang mudah ditempuh juga menjadi salah satu alasan. Audrie akhirnya memilih Nurul Fikri, yang dianggap mewakili pertimbangan tersebut.
Aik Aristawati, kerabat lainnya, mengatakan dirinya lebih memilih mendatangkan guru ke rumah dibandingkan dengan mengirimkan anaknya ke tempat bimbel. Selain soal jarak rumah dan tempat les yang relatif jauh, dia juga mengatakan pendidikan dari guru di sekolah seharusnya mencukupi kebutuhan si anak. Hal inilah yang menyebabkan Aik lebih memilih mendatangkan guru ke rumah.
Jangan Bingung
Urusan bimbingan belajar bagi sebagian orang memang cukup membingungkan. Psikolog anak Mira D. Amir, mengatakan pilihan mengikutsertakan anak dalam bimbingan belajar haruslah disertai dengan sejumlah pertimbangan. Di antaranya adalah tidak hanya yang difokuskan pada perolehan nilai bagus di sekolah, namun juga pada kenyamanan anak saat mengikuti bimbingan.
”Pertama si anak harus merasa butuh, karena kalau dia merasa butuh dia akan semakin semangat,” tutur Mira.
Dia menyarankan orang tua pun harus memperhatikan apakah jam bimbingan belajar sesuai dengan waktu istirahat bagi anak. Sebab, jadwal kegiatan di sekolah saat ini semakin padat.
Mira menyarankan jumlah teman anak yang mengikuti bimbingan belajar di tempat serupa juga turut patut dipertimbangan. ”Ada beberapa anak yang memang lebih senang belajar apabila teman-temannya banyak,” tambahnya.
Yang paling utama menurut Mira, adalah kecocokan gaya mengajar guru bimbingan dengan kenyamanan sang anak. Mau tak mau, tambahan metode pembelajaran ataupun metode penyelesaian soal, memang harus disesuaikan dengan apa yang diajarkan oleh guru di sekolah.
”Anak sekarang lebih kritis, mereka bisa menilai apakah cara mengajarnya sama apa tidak. Kalau tidak sama, bisa jadi anak malah bete dan malas belajar,” papar Mira.