Bisnis.com, LONDON -- Dua anggota Bank of England (BOE) menginginkan suku bunga acuan meningkat Agustus tahun ini, menandai perpecahan pertama kalinya selama lebih dari tiga tahun lalu.
Notulensi BOE pada 6-7 Agustus menunjukkan Martin Weale dan Ian McCafferty mengusulkan suku bunga acuan meningkat hingga 25 basisi poin dari 0,5%.
Sisanya yaitu 7 anggota BOE lainnya lebih memilih untuk mempertahankan pelonggaran moneter karena menilai penaikan suku bunga lebih awal bakal memacu ‘shock’.
Ketika data notulensi itu dirilis, pound langsung melesat terhadap 16 mata uang asing lainnya.
Mata uang Inggris itu terdongkrak 0,4% menjadi 79,85 pence per euro di London, sedangkan sterling, sebutan pound, juga menguat US$1,66.
“Voting itu mencerminkan BOE tengah melaju pada periode normalisasi moneter. Cukup jelas bahwa notulensi itu lebih keras dan kaku dibandingkan laporan inflasi kuartalan sehingga memacu nilai pound,” jelas Lee Hardman, analis Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. di London, Rabu (20/8/2014).
Publikasi notulensi BOE hanya berselang satu hari dari rilis laporan inflasi kuartalan yang memperlihatkan bank sentral Inggris itu memangkas prospek pertumbuhan upah tenaga kerja.
Tidak hanya itu, laporan itu juga menyatakan inflasi bakal berada di bawah target BOE.
Upah tenaga kerja tercatat merosot 0,2% pada kuartal II/2014 year-on-year (yoy), penurunan pertama kali sejak 2009.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1664586373.jpg?w=348&h=261)
