Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Keragaman Budaya Jadi Pembahasan Serius

Perbedaan ragam dan budaya yang berisiko memicu konflik antaretnis menjadi pembahasan serius dalam pertemuan tingkat internasional, Asia Parliamentary Assembly (APA) di Teheran yang berlangsung di Iran.
Ashari Purwo Adi N
Ashari Purwo Adi N - Bisnis.com 18 Agustus 2014  |  17:33 WIB
Keragaman Budaya Jadi Pembahasan Serius
/Jatengnews

Bisnis.com, JAKARTA — Perbedaan ragam dan budaya yang berisiko memicu konflik antaretnis menjadi pembahasan serius dalam pertemuan tingkat internasional, Asia Parliamentary Assembly (APA) di Teheran yang berlangsung di Iran.

Anggota DPR RI Okky Asokawati yang mengikuti pertemuan tersebut menegaskan budaya dan etnis sangat berisiko disalahgunakan dan disalahpahami sehingga memicu konflik antaretnis dan agama. “Perbedaan etnis dan agama rentan dijadikan pembenaran untuk melakukan kekerasan sehingga memicu konflik yang luas,” katanya seperti yang dilansir laman resmi DPR, Senin (18/8/2014).

Dalam agenda tersebut, jelasnya, isu Islamic State Iraq Syiria (ISIS) menjadi salah satu contoh bahasan keragaman tersebut. “Di negara tersebut, sejumlah bangunan dan makam bersejarah dihancurkan oleh kelompok militan dengan alasan perbedaan pemahaman dalam menerjemahkan nilai-nilai religi yang berkembang di negara tersebut.”

Dengan adanya pertemuan tersebut, paparnya, superioritas budaya yang berisiko mengancam perdamaian dan stabilitas regional harus ditiadakan. “Tidak ada buaya yang lebih tinggi jika dibanding dengan budaya lain.”

Sementara itu Dodi Reza Alex Noerdin, anggota DPR lain yang mengikuti pertemuan tersebut, mengatakan pentingnya peran parlemen dalam mempromosikan toleransi dan empati untuk menghilangkan rasa ketidakpercayaan, kesalahpahaman, dan konflik antarumat beragama juga antarmasyarakat dari budaya yang berbeda.

“Berkembangnya kelompok bersenjata ISIS merupakan bagian dari dinamika politik Asia. Dan itu harus menjadi tantangan tersendiri.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

budaya
Editor : Martin Sihombing

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top