Bisnis.com, JAKARTA - Kepolisian Negara Republik Indonesia berhasil menangkap teroris bernama Abu Fida, setelah menjadi buronan sejak 2008.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan penangkapan tersebut terjadi kemarin di Surabaya.
"Yang bersangkutan DPO sejak 2008 dan memang sulit dilacak karena bergerak pindah-pindah," katanya, Jumat (15/8/2014).
Polisi, katanya, mencium keberadaan Abu Fida yang terus menyembunyikan keberadaannya dengan menggati identitas dan berpindah tempat tinggal setelah tersangka mendeklarasikan diri untuk mendukung gerakan Islamic State of Irac and Syiria (ISIS) di Solo, Malamg, dan Surabaya.
Boy menjelaskan atas penangkapan itu, polisi belum mendapatkan barang bukti baru dari Abu Fida karena tersangka sudah kuat melakukan pelanggaran pidana.
"Jadi karena dia ada langsung kita tangkap. Alat buktiya dari kasus yang lama keterlibatan dia memang sangat dekat dalam kegiatan menyembunyikan tersangka teror," papar Boy.
Adapun rekam jejak Abu Fida ialah sebagai berikut:
1. Menyembunyikan DPO teroris dr Azhari dan Nurdin M Top pada 2002.
2. Menyembunyikan DPO An. M. Hidayah alias Dayah (asal Medan) pada 2012.
3. Mengetahui perencanaan bom bunuh diri Mapolres Poso 3 Juni 2013.
4. Menampung Jaringan teroris Santoso (Poso), antara lain : Galih Aji Satria alias Mbah Marijan, Arif Budi Setiawan, Guntur Amuntai, dan Kardi (yang tertangkap di Ngawi)
5. Tokoh ISIS yang dituakan di Jatim, berperan sebagai pembicara dalam acara deklarasi ISIS di Solo, Surabaya, dan Malang bersama dengan tsk Afif Abdul Majid.
6. Pengrekrutan jaringan dari kalangan Mahasiswa perguruan tinggi di Surabaya untuk aktif dalam kegiatan penggalangan dana Suriah dalam rangka mendukung ISIS.