Bisnis.com, JAKARTA – Sekitar 2 bulan menjelang lengser dari jabatannya sebagai RI-1, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono semakin rajin berpamitan kepada masyarakat.
Hari ini, Kamis (15/8) atau 9 pekan menjelang hari serah terima jabatan dari SBY kepada presiden baru RI pada 20 Oktober 2014, SBY kembali mengemukakan perpisahannya.
Di hadapan ribuan pramuka se-Indonesia yang mengikuti Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-53 di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta Timur, petang ini, SBY menyatakan undur diri sebagai Presiden RI.
“Saya dan Ibu Ani [Ibu Negara] mohon diri, mohon pamit, karena akan akhiri masa jabatan. Percayalah, gerakan pramuka akan tetap ada di hati kami hingga akhir hayat nanti,” ujar SBY.
Kepada para pramuka, SBY yang tampil sebagai Pembina Upacara juga menyampaikan pesan-pesan terakhirnya sebagai Presiden RI.
Menurut SBY, minat kaum muda terhadap gerakan pramuka terus meningkat. Dia menilai pramuka sangat penting untuk menggembleng generasi muda agar pantang menyerah, unggul, dan mampu menghadapi tantangan zaman.
Di sisi lain, lanjutnya, pramuka juga dapat berkontribusi mencegah berkembangnya paham-paham keagamaan yang menyimpang dan mengarah pada aksi terorisme.
Kepala Negara berharap pramuka dapat menjelma menjadi wadah utama dalam peningkatan karakter bangsa.
“Mantapkan trisatya dan dasa pramuka agar cerdas, berbudi luhur, dan memiliki daya saing tinggi. Banggalah menjadi pramuka. Gantunglah cita-citamu setinggi langit. Dan beribadah. Itulah pesan saya yang terakhir [sebagai Presiden RI],” ujarnya.
Dalam upacara tersebut, SBY tampil sebagai Pembina Upacara. Upacara Peringatan Hari Pramuka kali ini merupakan yang terakhir bagi SBY sebagai Kepala Negara RI.
