Bisnis.com, BALIKPAPAN--Penggunaan converter kit untuk kendaraan milik Pemkot Balikpapan akan dilakukan secara bertahap setelah ada kepastian operasional SPBG di kota itu.
Asisten Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakot Balikpapan Sri Soetantinah mengatakan pengadaan kendaraan berbahan gas sejatinya mulai dilakukan pada tahun ini. Namun, karena operasional SPBG masih belum jelas, rencana tersebut tertunda sampai ada kepastian waktu operasionalnya.
"Kami masih menunggu pembangunan mother system SPBG yang tahun ini ditargetkan selesai," ujarnya kepaad wartawan, Rabu (13/8/2014).
Rencananya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengoperasikan empat SPBG yang akan beroperasi di kota itu yakni SPBG Iswahyudi, SPBG Pattimura, SPBG Syarifuddin Yoes, dan SPBG Karang Anyar. Khusus untuk SPBG Karang Anyar akan berfungsi sebagai SPBG Induk atau mother system.
Saat ini, telah terbangun dua SPBG yakni SPBG Iswahyudi dan SPBG Pattimura. Namun, dua SPBG tersebut masih belum bisa beroperasi karena SPBG Induk masih belum terbangun.
Kementerian ESDM, lanjut Tantin, telah memutuskan untuk memerintahkan Pertamina membangun SPBG Induk karena dari empat kali lelang terbuka yang dilakukan selalu gagal. Adanya perintah ke perusahaan pelat merah tersebut diharapkan bisa menyelesaikan pembangunan SPBG Induk akhir tahun ini.
"Kalau sudah ada kejelasan baru kita action untuk pengadaan converter kit atau untuk pengadaan kendaraan operasional baru tahun depan," tuturnya.
Tantin memperkirakan pengajuan anggaran untuk pengadaan converter kit tersebut paling cepat dilakukan pada APBD Perubahan 2015 Kota Balikpapan. Adapun, pada APBD 2015 Kota Balikpapan belum bisa diajukan karena belum ada kepastian waktu operasional SPBG.
"Kalau kendaraan yang sudah lama memang harus pakai converter kit agar nozzle di SPBG bisa sesuai dengan yang ada di kendaraan," katanya.
Adapun untuk kendaraan baru, pengadaan kendaraan bisa saja dilakukan langsung pada kendaraan yang berbahan bakar gas.
Penerapan rencana ini akan dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan kemampuan anggaran yang dimiliki oleh Pemkot Balikpapan.
Prioritas kendaraan yang akan dikonversi berbahan bakar gas yakni pada kendaraan yang rutin dipergunakan dan mengkonsumsi bahan bakar yang lebih banyak seperti truk pengangkut sampah.