Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KREDIT PERTANIAN: Di Sumsel Tersalur Rp13,74 Triliun

Penyaluran kredit pertanian di Sumatra Selatan tercatat senilai Rp13,74 triliun pada kuartal II/2014 atau tumbuh 12,88% melambat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 20,11%.

Bisnis.com, PALEMBANG - Penyaluran kredit pertanian di Sumatra Selatan tercatat senilai Rp13,74 triliun pada kuartal II/2014 atau tumbuh 12,88%  melambat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 20,11%.

Asisten Manajer Tim Akses Keuangan Bank Indonesia Wilayah VII Palembang, Miko Bayuaji, mengatakan tren pertumbuhan kredit pertanian pada tahun ini memang mengarah pada perlambatan.

"Kredit pertanian di Sumsel sebetulnya selalu meningkat tetapi tren pertumbuhannya melambat," katanya, Jumat (8/8).

Bank sentral menganalisa, perlambatan kredit di sektor pertanian itu disebabkan berbagai faktor, seperti harga karet yang belum pulih, kenaikan suku bunga pada kredit sektor itu hingga isu El Nino yang memengaruhi ekspetasi stabilitas produksi kehutanan dan sawit.

Miko memaparkan, kredit pertanian Sumsel selain diserap subsektor tanaman pangan juga banyak disalurkan kepada subsektor perkebunan.

Sektor perkebunan di Sumsel, lanjut dia, mengandalkan komoditas karet dan kelapa sawit. Sehingga, ketika harga karet anjlok maka berpengaruh signifikan terhadap penyaluran pembiayaan dari perbankan.

Terkait suku bunga kredit, Miko mengemukakan, penaikan nilainya sudah terjadi sejak akhir tahun lalu.

"Pada akhir 2013, suku bunga kredit pertanian senilai 12,50% dan naik sebanyak 31 basis poin menjadi 12,81% pada Juni 2014," katanya.

Dia mengatakan jika faktor--faktor yang memengaruhi perlambatan kredit itu bisa diatasi maka pihaknya optimistis kredit di sektor pertanian tidak lagi mengalami perlambatan.

Sebelumnya, Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah VII Palembang R. Mirmansyah mengatakan terdapat berbagai sektor yang mengalami perlambatan penyaluran kredit.

Menurut Mirmansyah, secara sektroal, perlambatan kredit dipengaruhi oleh sektor utama penggerak ekonomi Sumsel, yaitu perdagangan, hotel dan restoran (PHR) dan sektor pertanian.

Sementara untuk kredit konsumsi atau kredit bukan lapangan usaha relative stabil dibanding triwulan sebelumnya. Pasalnya, pertumbuhan itu didorong oleh pertumbuhan kredit kendaraan bermotor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper