Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Netizen Adang Pengaruh ISIS di Indonesia

Warga netizen (pengguna jejaring sosial) di Indonesia mengecam Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). PoliticaWave memperlihatkan pembahasan netizen terkait isu ISIS memuncak pada 4-7 Agustus 2014 dengan total percakapan mencapai 98,311 buzz yang dilakukan oleh 26.002 akun.
Arus persebaran informasi dan reaksi netizen kini layak disebut sebagai salah satu komponen utama untuk menjaga keamanan serta alat perlawanan atas upaya yang berpotensi merongrong persatuan serta kesatuan Indonesia. /Bisnis.com
Arus persebaran informasi dan reaksi netizen kini layak disebut sebagai salah satu komponen utama untuk menjaga keamanan serta alat perlawanan atas upaya yang berpotensi merongrong persatuan serta kesatuan Indonesia. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Warga netizen (pengguna jejaring sosial) di Indonesia mengecam Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). PoliticaWave memperlihatkan pembahasan netizen terkait isu ISIS memuncak pada 4-7 Agustus 2014 dengan total percakapan mencapai 98,311 buzz yang dilakukan oleh 26,002 akun.

"Percakapan ISIS di Indonesia terutama terkait rasa penasaran netizen atas tindakan pemerintah dan aparat keamanan dalam mengungkap dan menangkap aktor utamanya serta langkah nyata untuk mencegah pengaruh ISIS yang sudah mulai merebak di beberapa tempat di Indonesia," kata Pendiri PoliticaWave, Yose Rizal dalam keterangan tertulisnya kepada Bisnis.com, Minggu (10/8/2014).

Dia mengungkapkan netizen sangat vokal dalam menyerukan penolakan penyebaran pengaruh ISIS di Indonesia. Bahkan, lanjutnya, netizen juga menyampaikan kritiknya secara langsung kepada pemerintah melalui akun–akun pejabat yang berwenang, salah satunya dengan melakukan mention akun twitter @tifsembiring.

Netizen menilai Menkominfo lambat dalam menutup akses video dan berbagai situs berkaitan dengan ISIS yang dianggap menyebarkan konten–konten berbahaya.

Inisiatif netizen juga dilakukan dengan membuat petisi di change.org yang berjudul Tolak Teroris ISIS di Indonesia dan di inisiasi oleh Majelis Taklim Al Mukhlisin Bjm. Petisi tersebut telah berhasil mengumpulkan 19.882 tanda tangan.

"Netizen Indonesia berhasil menunjukan kedewasaan yang luar biasa melalui sosial media karena mampu menyerukan suaranya tanpa aksi massa yang berpotensi mengganggu kestabilan hankam," katanya.

Yose berharap pemerintah memberi perhatian serius pada sosial media. Pasalnya, arus persebaran informasi dan reaksi netizen kini layak disebut sebagai salah satu komponen utama untuk menjaga keamanan serta alat perlawanan atas upaya yang berpotensi merongrong persatuan serta kesatuan Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper