Bisnis.com, BALIKPAPAN -- Perum Bulog Divre Kaltim berhasil membukukan pendapatan komersial hingga Juli 2014 sebesar Rp11 miliar.
Realisasi penerimaan pendapatan hingga sebesar Rp11 miliar itu didapat dari penjualan produk bandeng beku yang melampaui target hingga 233%.
Kepala Bulog Divre Kaltim Abdul Nadjid mengatakan sesuai rencana, penjualan produk bandeng beku tahun ini hanya dipatok sebanyak 225 ton.
Namun, realisasi penjualannya mampu mencapai 750 ton yang seluruhnya dipasok ke Jakarta.
“Kalau sebelumnya mengandalkan aset seperti penyewaan gudang dan rumah dinas, sekarang bandeng menjadi andalan,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (8/8/2014).
Nadjid mengaku perlu merevisi target penjualan bandeng beku menjadi 1.000 ton pada tahun ini. Namun, keputusan tersebut menunggu instruksi dari kantor pusat.
Adapun untuk target pendapatan komersial, Bulog Divre Kaltim menargetkan dapat membukukan pendapatan senilai Rp20,82 miliar.
Karena sudah terealisasi Rp11 miliar, Nadjid optimistis target tersebut bisa terealisasi di akhir tahun ini.
Kepala Bidang Komersial Bulog Divre Kaltim Ismoyo Dwijantoro mengatakan pasokan bandeng beku berasal dari Tarakan yang juga dihimpun dari daerah di sekitarnya seperti Nunukan dan Bunyu.
Selain mengandalkan hasil penjualan bandeng beku, Bulog Divre Kaltim juga akan menggenjot pendapatan pada penjualan sektor unggulan di Bulog Mart.
Tercatat telah ada tiga Bulog Mart yang beroperasi yakni di Tarakan dan Balikpapan. “Balikpapan ada dua Bulog Mart karena memang instruksinya seperti itu,” kata Ismoyo.
Produk yang dijual di Bulog Mart adalah beras, minyak goreng dan gula.
Beras yang dijual di Bulog Mart berasal dari unit pengolahan gabah dan beras (UPGB) Penajam Paser Utara dan Jawa Timur.
Ismoyo menambahkan UPGB juga direncanakan memberikan pendapatan komersial hingga mencapai Rp13,2 miliar.
Angka tersebut diperoleh dari pengolahan 2.000 ton beras yang dikemas hingga siap jual.
Tahun lalu, realisasi pengolahan beras di UPGB mencapai 1.500 ton atau setara dengan Rp9,9 miliar.
Pendapatan komersial lain juga diperoleh dari optimalisasi aset yakni dengan menyewakan gudang atau rumah dinas yang tidak dihuni.
Target perolehan pendapatan dipatok sebesar Rp3 miliar atau meningkat 50% dibandingkan target pada 2013 sebesar Rp2 miliar.
Tercatat ada enam gudang beras yang siap disewakan per tahun.