Bisnis.com, JAKARTA – Menjelang lengser, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membentuk tim untuk menyiapkan dokumentasi arsip-arsip negara selama era pemerintahannya.
Sebagaimana diungkapkan SBY Saat memimpin Rapat Terbatas Kabinet di Istana Cipanas, Jawa Barat, Jumat (8/8), dokumen tersebut merupakan arsip nasional program-program selama era kepemimpinannya mulai 2004 hingga 2014.
Antara lain dokumen perencanaan strategis seperti Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2004 -2009 dan 2009 – 2014, Rencana Kerja Pemerintah RKP), Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN), serta APBN Perubahan.
Kepala Negara menilai penyiapan dokumentasi pemerintahan sebagai tradisi administrasi dokumentasi negara modern.
SBY meminta semua pejabat mulai menjaga ketertiban semua dokumentasi negara, termasuk arsip-arsip nasional. Hal itu penting sebagai kepastian adanya arsip dari masa ke masa, untuk bahan kajian, dan riset.
“Dengan demikian, dokumentasi kita Insya Allah lengkap. Jangan sampai ada seperti dulu di mana ada naskah Supersemar yang asli banyak sekali versinya, juga sejumlah dokumen yang barangkali kita tidak mendapatkan kopinya disimpan di mana,” tuturnya.
Setelah dikumpulkan, dokumen akan diserahkan kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan disimpan di lembaga kepresidenan.