Bisnis.com, MANADO—Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sulawesi Utara (Sulut) masih kesulitan menyerap beras petani lokal akibat anomali cuaca.
Hingga saat ini, Bulog Divre Sulut baru mampu menyerap beras lokal sebanyak 9.500 ton atau 27,14% dari yang ditargetkan 35.000 ton sepanjang tahun ini.
Kepala Perum Bulog Divre Sulut Yayan Suparyan mengatakan serapan beras lokal tersebut tersebar di sejumlah wilayah yang menjadi sentra produksi, seperti Provinsi Gorontalo, Kabupaten Bolaang Mongondouw, dan Kabupaten Minahasa.
“Sulit membeli beras petani lokal karena sebagian besar daerah sentra produksi padi mengalami gagal panen karena anomali cuaca,” katanya, Jumat (1/8/2014).
Menurut Yayan, kondisi tersebut bukan hanya terjadi di Sulut, melainkan juga hampir terjadi di seluruh provinsi yang ada di Indonesia.
Selain itu, penyebab lainnya adalah masih tingginya harga jual para petani padi sehingga harga beli Bulog masih di bawah itu.
Dia menjelaskan Bulog memang memiliki program pembelian beras lokal dengan standar harga sampai ke gudang Bulog maksimal Rp6.600 per Kg.
“Namun, kami masih sulit untuk menyerap beras-beras itu karena harganya masih di atas standar Bulog,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News