Bisnis.com, SHANGHAI— Langkah China yang mengadakan latihan militer di sekitaran Laut China Selatan meningkatkan risiko naiknya ketegangan konflik di antara Negara tetangga yang terlibat sengketa wilayah itu.
Tidak hanya itu, aksi militer China juga diperkirakan berpotensi menganggu jalur transportasi udara domestik.
“Skala latihan militer kali ini terbilang lebih besar dibandingkan latihan tahunan yang diadakan pada waktu yang sama,” ungkap Zhang Junshe , peneliti Navy Military Research Institute di Shanghai, MInggu (27/7), seperti yang dikutip Beijing News.
Presiden China Xi Jinping telah memperluas pengaruh Negeri Tirai Bambu itu di Laut China Selatan melalui penempatan tentara militer di kawasan yang masih disengketakan.
Pada saat yang sama, China dan Jepang saling kejar-megejar untuk berpatroli di sekitar Laut China Selatan, mengindikasikan oerang urat saraf dan fisik di natara dua Negara yang terlibat dalam konflik ini.
Sebelumnya, Vietnam, yang jug mengklaim Laut China Selatan masuk dalam wilayahnya, jelas-jelas mengecam tindakan semena-mena China. Parahnya, aksi anti Vhina merebak di China dan menyebabkan banyak orang tewas dan terluka pada Mei lalu.
Selain Vietnam dan Jepang, Filipina yang juga mengklaim wilayah Laut China Selatan masuk wilayahnya telah membawa kasus sengketa wilayah ini ke pengadilan arbitrase internasional.