Bisnis.com, KUALA LUMPUR— Mata uang Asia kembali mencatatkan performa positif, dipimpin oleh baht yang naik ke level tertinggi selama 8 bulan. Kondisi tersebut mengindikasikan pulihnya ekonomi di tengah melonjaknya aliran modal masuk.
Investor global terlihat membeli obligasi Thailand senilai lebih dari US$2,3 miliar, pembelian terbanyak mingguan sejak September tahun lalu.
Selain itu, manufaktur China melaju pesat dan ekspor Taiwan mencetak kenaikan terbesar selama 17 bulan terakhir pada Juni tahun.
“Kami mulai melihat pemulihan data ekonomi di Asia. Ekspektasi ekonomi makro China mulai kembali pada kuartal II/2014 dan aktivitas manufaktur juga membaik,” kata Callum Henderson, Ketua Ekonom Riset Foreign-Exchange di Singapura, Sabtu (26/7).
Berdasarkan Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index, acuan yang melacak nilai tukar yang paling aktif selain yen, meningkat 0,14% dari Jumat (18/7).
Baht melaju 0,9% menjadi 31,85 per dolar, mengikuti kenaikan selama 5 pekan terakhir. Peso menguat 0,5% menjadi 60,10 dan yuan terpompa 0,3% menjadi 6,19 terhadap dolar.
“Banyaknya modal asing yang mengalir ke pasar obligasi local telah mengerek naik nilai baht. Mayoritas investor optimistis terhadap prospek ekonomi Thailand dari kebijakan investasi pemerintah,” tambah Kampon Adireksombat, ekonom Tisco Securities Co. di Bangkok.