Bisnis.com, MANADO—Bank Indonesia Sulawesi Utara memprediksi inflasi di Kota Manado mencapai 0,93% pada Juli 2014 atau meningkat dari bulan lalu sebesar 0,67%.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara (Sulut) Luctor E Tapiheru menuturkan hal itu didorong oleh meningkatnya pendapatan masyarakat dan tekanan permintaan yang memuncak seiring dengan berlangsungnya hari besar keagamaan, seperti Ramadan, Idulfitri, dan pengucapan syukur masyarakat Minahasa.
“Tekanan sisi permintaan diperkirakan juga semakin meningkat dengan adanya rencana implementasi kenaikan gaji PNS [pegawai negeri sipil] sebesar 6% serta rapel kenaikan gaji dan THR [tunjangan hari raya],” ujarnya, Selasa (22/7/2014).
Menurutnya, kenaikan tarif listrik yang berlaku 1 Juli 2014 serta kelanjutan kenaikan tarif listrik bertahap diperkirakan memberikan sumbangan ke inflasi bulan ini sebesar 0,2%, baik melalui dampak langsung (tarif listrik rumah tangga) maupun tak langsung, yakni tarif listrik industri yang memicu kenaikan harga barang produksi.
Luctor mengatakan upaya menjaga stabilitas harga di daerah tak lepas dari peranan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Sulut.
Pada Juni 2014, TPID melakukan berbagai kegiatan yakni penguatan kelembagaan TPID dengan menggelar rapat inisiasi pembentukan TPID di Kabupaten Sangihe dan Kota Kotamubagu.
Dia menuturkan TPID menyelenggarakan high level meeting dan rapat teknis TPID dalam rangka persiapan puasa, Lebaran, dan pengucapan syukur masyarakat Minahasa.
Dengan prediksi inflasi Juli 0,93%, kata Luctor, maka secara year on year inflasi Kota Manado mencapai 4,1%.