Bisnis.com, MANADO -- Bank Indonesia Sulawesi Utara mencatat peredaran uang palsu di provinsi itu meningkat 96,82% menjadi 124 lembar pada kuartal II/2014 dari periode yang sama tahun lalu hanya 63 lembar.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara (Sulut) Luctor E Tapiheru mengatakan peredaran uang palsu itu terdiri dari pecahan Rp100.000 sebanyak 118 lembar atau senilai Rp11,8 juta dan pecahan Rp50.000 sebanyak enam lembar atau senilai Rp300.000.
Meskipun demikian, penemuan uang palsu sepanjang kuartal II/2014 ini mengalami penurunan sebesar 16,77% dibandingkan kuartal I/2014 sebanyak 149 lembar.
“Pada kuartal I/2014 lalu ditemukan uang palsu sebanyak 149 lembar terdiri pecahan Rp100.000 sebanyak 140 lembar atau setara dengan Rp14 juta dan pecahan Rp50.000 sebanyak sembilan lembar atau setara Rp450.000,” katanya, Selasa (22/7/2014).
Dia menuturkan pihaknya gencar melakukan sosialisasi keaslian uang untuk memberi pemahaman kepada masyarakat daerah tersebut.
“Sosialisasi ini memberi manfaat yang besar, sebab masyarakat semakin mengenal keaslian rupiah,” katanya.